Era Digital
Dr. Fenti Hikmawati, M.Si menjelaskan di zaman era digital ini keberadaan WMI mesti menjadi alternatif spirit dan pilihan bagi umat Islam, sehingga mampu dirasakan manfaatnya bagi kehidupan lingkungan masyarakat kampus maupun luar kampus sebagai insan yg berkomitmen dalam Iman, Ilmu dan amalan berdasar pada pedoman hidup Al-Quran dan Hadits untuk menggapai keridhoan Allooh Swt serta kebahagiaan dunia dan akhirat.
Agar pemahaman terhadap WMI lebih ajeg, Konsorsium WMI merumuskan empat pendekatan pemahaman terhadap WMI: Pertama, Pendekatan Metaforis, Kedua Pendekatan Filosofis, Ketiga Pendekatan Sufistik, Keempat Pendekatan Saintifik. Program-program WMI sebelum FGD yang telah dilaksanakan diantaranya dapat diakses di antaranya di http://isc.uinsgd.ac.id/
Dr. Irawan menegaskan pentingnya FGD WMI ini dalam rangka memperkokoh eksistensi UIN Sunan Gunung DjTi Bandung sebagai kampus WMI. Caranya dengan mencari makna dan ruang lingkup WMI sebagai bagian dari pengambangn paradigm keilmuan non dikotomis. Kehadiran dokumen resmi yang dapat membantu mahasiswa mengenal WMI sangat dibutuhkan untuk ikut andil dalam mensosilisasikan WMI, mulai dari trilogi WMI sampai logo WMI dalam setiap kegiatan. Meningkatkan kepada masyarakat luas bahwa konsep WMI sudah dipelajari dan spiritnya mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Adanya museum sains Islam yang dapat dinikmati masyarakat menjadi keinginan bersama kampus dalam meneguhkan WMI,” ungkapnya.










Discussion about this post