,MADANIACOID– Sebanyak 110 peserta mengikuti Webinar Kampus hybrid bertema “Bring Back Wellbeing Expertise for Leprosy: Yang Muda Yang Berdaya. Selain itu sebanyak 50 peserta mengikuti secara tatap muka di Kampus Nusa Cendana, Kupang pada pada Jumat 24 Juni.
Direktur Eksekutif NLR Indonesia Asken Sinaga mengatakan Kusta masih menjadi masalah kesehatan bahkan sosial yang membutuhkan perhatian serius.
Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan kasus kusta tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Brazil.
“Selama hampir 1 dekade ini jumlah kasus baru kusta tahunan di Indonesia tergolong stagnan yaitu antara 15.000 hingga 17.000 kasus.” ujarnya.
Asken Sinaga menuturkan, di tengah kondisi penularan kusta yang masih tinggi dan minat elemen masyarakat terutama mahasiswa dan akademisi yang minim, diperlukan upaya sosialisasi dan edukasi di lingkungan kampus.
“Bersama NLR Indonesia, Universitas Nusa Cendana Kupang menunjukkan komitment ini dengan menyelenggarakan acara Webinar goes to campus” ujarnya.
Diharapkan, ujar Asken Sinaga, mahasiswa sebagai agent of change, cendikiawan dan lokomotif penggerak perubahan kearah yang lebih baik.
“Sehingga, mereka dapat meningkatkan motivasi dalam memberikan sumbangsih pada penanganan kusta di Indonesia melalui pengetahuan, penelitian, pengabdian dan pengembangan pada isu kusta yang komprehensif dan inovatif di era digital ini” ujarnya.
Asken Sinaga berharap mereka akan berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi yang benar seputar kusta dan stigma kusta.
“Saya harap meraka sebagai agen perubahan dalam penanganan kusta melalui cara-cara yang kreatif, inovatif dan berkesinambungan di era digital ini. Dan juga semakin banyak mahasiswa ilmu kesehatan yang berminat bekerja untuk penyakit tropis terabaikan terutama kusta.” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan yang disiarkan pula melalui Youtube oleh Radio Jaringan KBR dan media sosial NLR Indonesia, dr. Christina Widaningrum dari NLR Indonesia, dr. Ika Febianti Buntoro, M.Sc. dari Universitas Nusa Cendana, Ketua Yayasan Sosial Ibu Anfrida, Sr. M. Marcella PRR dan John G Adu sebagai testimony OYPMK berdaya dari Yayasan Mandiri Kreatif Indonesia (Yamakindo).
Seperti diketahui kegiatan webinar campus to campus ini merupakan rangkaian proyek SUKA (Suara untuk Indonesia Bebas dari Kusta) yang diinisiasi NLR Indonesia sejak 2021 untuk mengedukasi publik secara kontinyu tentang kusta dan konsekuensinya.
Proyek ini menggandeng media, komunitas blogger, universitas, sektor swasta, organisasi profesi dan organisasi penyandang disabilitas. (***)
Discussion about this post