Madania.co.id, Bandung – Sembilan fotografer yang tergabung dalam komunitas Photo’s Speak di bawah naungan Himpunan Mahasiswa (Hima) Jurnalistik Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung menggelar pameran bertajuk Paradigma .
Pameran foto yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan itu dilaksanakan di Dago The Huis Galeri, Taman Budaya Jawa Barat, Kota Bandung, Minggu (14/3/2021). Terdapat 62 karya foto berupa foto story karya 9 fotografer, yang akan dipamerkan selama 5 hari, yakni tanggal 14-18 Maret 2021.
Pembukaan pameran menampilkan tarian dari Seni Tari Mahasiswa Jurnalistik (STMJ) dan dibuka dengan menggunting pita oleh Ketua Prodi Jurnalistik, Dr. Enjang Muhaemin, M.Ag.
Dalam sambutannya, Enjang sangat mengapresiasi kerja keras semua rekan-rekan di Photo’s Speak yang telah banyak berjasa membuat citra baik untuk prodi Jurnalistik.
Ia juga berharap rekan-rekan photo’s speak tidak hanya di foto yang dioptimalkan, tetapi juga di ranah kompetensi videografi, mengingat era konvergensi media sekarang menuntut lahirnya para jurnalis yang juga memiliki kemampuan di bidang videografi.
“Jadi kemampuan membuat video satu tingkat lagi dari kemampuan fotografi . Selain photospeak mengoptimalkan kemampuannya juga turut membangun kemampuan dan kompetensi kita di videografi,” harapnya.
Sedangkan Ketua pelaksana pameran, Robby Fathan mengatakan, pameran ini merupakan akumulasi berbagai pengalaman setiap fotografer dan kontruksi perilaku dalam melihat dan memaknai dipajang bercerita beragam perspektif tentang kesetaraan manusia dan kemerdekaan dalam kehidupan sosial.
“Alhamdulillah selama 7 bulan berproses akhirnya bisa terselenggara pameran meskipun di tengah pandemi,” tambahnya.
Adapun kurator pameran Arif Hidayah yang kerap disapa Kang Danun mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan para pemeris. Selama 7 bulan berproses, bagaimana membangun sebuah gagasan dan merealisasikannya idenya dengan visual cerita. Ini merupakan aktivitas alternatif teman-teman yang tidak didapatkan di kampus, ini hal yang paling mendasari dari kegiatan ini.
“Ketika temen-temen memotret merupakan hal baru ketika melihat sesuatu dan merealisasikan antara paradigma dengan gagasan-gagasan baru, yang kemudian dirangkai dalam fotografi dan storytelling iini adalah proses yang temen-temen lalui selama 7 bulan,” ucapnya.
Salah satu pameris, Fadil Lutfi menjelaskan fotonya, menurutnya karya foto ini merepresentasikan tentang kekosongan sebuah ruang tamu dari pada korban perceraian orang tua. Ruang tamu menjadi latar yang sempurna untuk melengkapi khayalan korban perceraian.
“Projek ini mengangkat tentang sudut pandang dari korban perceraian tentang harapan jika waktu bisa diulang hal yang paling didambakan adalah mengobrol di ruang tamu,” ungkapnya.
Pameran berlangsung selama 4 hari dari tanggal 14 hingga 18 Maret 2020. Dalam pameran ini juga mengadakan diskusi pembuatan foto Zine bersama Red Raws Center, diskusi fotografi bersama pameris dan diskusi “How Photo Tell Story” bersama Mast Irham (Co-Founder 1000 kata). (rar)
Discussion about this post