MADANIA.CO.ID, Bandung – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) merealisasikan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di kawasan perdesaan di Kampung Astaraja RT 04/RW 04 Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Jumat (14/10).
Terkait pembangunan SPAM tersebut, Bupati Bandung, H.M Dadang Supriatna, melakukan peninjauan ke lokasi SPAM dengan didampingi Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa, Camat Banjaran Ika Nugraha, dan pihak lainnya langsung meresmikan SPAM untuk 80 sambungan rumah/kepala keluarga di Desa Margahurip tersebut.
SPAM yang diresmikan ini memiliki kedalaman sumur 100 meter, kapasitas sumur 0,8 liter per detik, tinggi menara 6 meter dan kapasitas penampungan air 5.000 liter.
Bupati mengatakan, SPAM ini telah lama dikerjakan yang Jumat ini telah rampung dan dapat dimanfaatkan masyarakat, khususnya di Desa Margahurip.
“Seperti kita ketahui, air bersih adalah kebutuhan dasar manusia. Keberadaan air bersih sangat terkait erat dengan masalah-masalah pembangunan manusia khususnya di bidang kesehatan dan terutama saat ini berkaitan dengan upaya kita perang melawan stunting,” tutur Dadang Supriatna.
Dikatakan Bupati Bandung, komitmen pemerintah begitu besar untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar terhadap air minum, baik pusat maupun daerah karena cakupan layanan air minum adalah layanan dasar yang pemenuhannya bukan sekedar meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup, namun juga meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ia menyebutkan, pemerintah telah mentargetkan 100 persen akses air minum layak dan 15 persen air minum aman tahun 2020-2024. Hal ini sudah dimandatkan dalam RPJMD 2020-2024.
“SPAM berperan dalam menyediakan dukungan finansial baik untuk intervensi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun non-fisik dalam bentuk pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan SPAM yang dilaksanakan oleh BUMDES, kelompok pengelola SPAM,” tuturnya.
Dadang mengungkapkan, untuk program pengelolaan dan pengembangan SPAM pada tahun 2022, Pemkab Bandung menganggarkan Rp 63,8 miliar lebih dari APBD Kabupaten Bandung, Bankeu Provinsi serta dana alokasi khusus (DAK) Pusat.
“Khusus untuk wilayah Kecamatan Banjaran alokasi anggaran pada tahun 2022 sebesar Rp 1,7 miliar lebih dan tersebar di 7 desa 10 titik lokasi,” jelasnya.
Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa capaian layanan air minum di Kabupaten Bandung sampai dengan tahun 2021 mencapai 84,54 persen.
“Tantangan dari pelayanan air minum adalah bagaimana mendukung pencapaian target universal 100-0-100, yaitu 100 persen capaian akses air minum, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen capaian akses sanitasi yang telah ditetapkan oleh Bapak Presiden,” ujarnya.
Untuk itu, Bupati mengajak masyarakat khususnya di Desa Margahurip Kecamatan Banjaran untuk menyukseskan program pemerintah mencapai akses 100 persen masyarakat Indonesia mendapatkan akses aman terhadap air minum pada 2024.
Dengan adanya sarana air bersih ini, ia tak khawatir lagi saat malam hari warga harus ngambil air di luar rumah.
“Saya berharap pada APBD Perubahan 2022 nanti, air minum ini bisa tersalurkan ke 80 rumah warga. Jadi tidak menunggu APBD 2023. Supaya masyarakat sehat. Jadi warga disaat membutuhkan air bersih, cukup di rumahnya masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa mengatakan, SPAM tersebut merupakan lokus kegiatan pada 2022.
“Dengan adanya penyediaan air bersih dan sanitasi ini, diharapkan masyarakat sejahtera dan sehat,” kata Zeis.
Ia pun mengingatkan kepada masyarakat tak buang air besar sembarangan. Sanitasi ini sangat penting, kata Zeis, supaya masyarakat sehat fisik dan pikirannya.
“Penyediaan air bersih berkualitas, dan jangan sampai tercemar karena mempengaruhi kualitas air.
Masyarakat sudah sadar, bahwa sanitasi itu kebutuhan. Langkah kami memastikan air yang dikonsumsi masyarakat memenuhi baku mutu,” katanya.(m)
Discussion about this post