MADANIACOID — Sejumlah karya perupa Nesar Eesar menghiasi ruang pamer Lawangwangi Creative Space, Bandung. Karya perupa asal Afganistan lulusan ISI Yogyakarta dan seni rupa ITB ini akan terpampang selama satu bulan mulai 29 September hingga 29 Oktober 2023.
Menurut Andonowati selaku Direktur ArtSociates, perlu proses cukup panjang bagi ArtSociates untuk memutuskan apakah Nesar Eesar bisa terpilih dan terkurasi dengan baik untuk selanjutnya menjadi seniman under management ArtSociates.
“Kedisiplinan Nesar dan kualitas karya yang disuguhkan menunjukan kekhasan untuk art market dalam jaringan ArtSociates. ArtSociates tertantang untuk memanage karya-karya Nesar Eesar. Saya pikir karya Nesar Eesar bila dipamerkan di Art Dubai akan menjadi perhatian menarik banyak kolektor,” kata Andonowati pada pembukaan pameran tunggal Nesar Eesar di Lawangwanfi Creative Space. Jumat malam 29 September 2023.
Andonowati menuturkan Nesar Eesar pernah ikut kompetisi BaCAA dan dua juror membela kekhasan lukisan Nesar. Dia adalah seniman yang sangat displin dan cukup produktif
kurator pameran tunggal Nesar Eesar, Asmudji J. Irianto pada pidato pembukaan pameran Nesar Eesar mengatakan bahwa Kekayaan budaya Afganistan dan kekaisaran di India menjadi hal menarik pada karya-karya Nesar.
“Karya Nesar Eesar saya sebut sebagai lukisan posttradition. Tradisi dalam konteks modernitas. Delapan juta lebih pengungsi Afganistan berada di kamp penampungan di ratusan negara,” katanya.
Persoalan Afganistan, imbuhnya, direpresentasikan dalam konteks budaya yang juga beririsan dengan budaya Indonesia sebagai modal kekayaan artistiknya. “Miniature Painting sebagai gaya lukisan Nesar. Limbo adalah kondisi yang tidak pasti seperti halnya seni rupa kontempore kita,” tegasnya.
Dalam pameran tunggal ketiga di Indonesia kali ini diberi tajuk AMBIGUOUS JOURNEY: POETIC LIMBO Nesar Eesar menghabiskan tujuh bulan lamanya untuk karya-karya seni di pameran ini. Nesar mengatakan bahwa interaksi budaya Nusantara dengan dirinya terjadi selama proses melukis di studionya, wilayah kota Bandung bagian timur.
Kemudian lahirlah 33 lukisan cat minyak, etsa dan screen print juga drawing berhasil disuguhkan Nesar dengan kekhasan visualnya yang baru yang terdiri dari duapuluh dua lukisan, 5 karya grafis dan 6 drawing di galeri Lawangwangi Creative Space.
Nesar Eesar dalam pembukaan pameran mengatakan bahwa, “Karya-karya dalam pameran ini menyajikan persoalan ambiguitas kehidupan manusia dan pengungsi dengan gaya miniature painting yang berkembang pada abad ke-1 6. Karya yang dipamerkan di galeri Lawangwangi Creative Space merupakan irisan estetik antara tradisi seni lukis Afganistan dan seni rupa barat, dan diolah sedemikian rupa dengan lukisan saya.” pungkasnya.***
Discussion about this post