Mananiacoid – Menikmati waktu liburan perkuliahan semester ganjil , saya memutuskan untuk pergi ke Situ Ciburuy karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari rumah. Jarak tempuh yang tidak jauh menggunakan kendaraan roda dua cukup singkat hanya memakan waktu 25 menit saja. Akses jalan yang mudah karena terletak persis dipinggir Jalan Provinsi membuat Situs Ciburuy mudah untuk ditemukan.
Sesampainya di Situ Ciburuy saya langsung cepat-cepat memarkirkan kendaraan karena pemandangan hamparan air yang jernih berwarna kehijauan seketika membius mata. Saya pun langsung menikmati pemandangan danau yang indah dengan udaranya yang terasa begitu sejuk karena banyak pepohonan yang mengelilinginya.
Setelah puas mangambil foto, mata saya tertuju pada beberapa perahu berwarna-warni yang terparkir ditepian danau. Setelah berpikir panjang saya memutuskan untuk mencoba perahu yang membuat saya penasaran. Lalu, seorang bapak paruh baya menghampiri saya dan menawarkan untuk naik perahu dengan tarif Rp20.000 per orang.
Saat akan naik perahu saya melihat ada ikan kecil berada di perairan dekat pesisir danau. Selagi menikmati pemandangan dari atas perahu, saya melihat ada beberapa pria yang sedang memancing ikan menggunakan perahu dan jaring. Terasa indah sekali pemandangan dari atas perahu tersebut, terasa sangat nyaman juga karena ada semilir angin yang sejuk .
Selesai naik perahu saya memutuskan untuk istirahat sejenak. Ada beberapa restoran yang menjual berbagai makanan. Namun saya memilih untuk istirahat sejenak sambil mengisi perut di sebuah kedai kecil dekat parkiran. Sambil istirahat saya menikmati semangkung bakso hangat. Harga semangkuk bakso tersebut sangat terjangkau hanya RP.10.000, mengingat biasanyanya makanan yang dijual ditempat wisata harga cukup mahal.
Sambil menikmati semangkuk bakso, saya berbincang bincang dengan sang penjual. Sebut saja bu Ai. Ia sudah sembilan tahun berjualan di Situ Ciburuy. Ia mengatakan setiap hari selalu ada saja pengunjung yang datang. Namun akhir pekan pengunjung membludak, hingga membuat parkiran penuh.
Lalu datang beberapa pegunjung yang membeli bakso bu Ai. Bu Lesti namanya ia berkunjung dari Nagreg bersama anak dan cucunya untuk singgah sebentar di Situ Ciburuy. Saat itu saya bingung, karena melihat ada beberapa toko yang kosong. Bu Ani mengatakan toko tersebut belum digunakan karena pembangunan yang belum selesai.
Setelah selesai makan, saya menuju ke tempat parkiran, disana saya tidak sengaja bertemu dengan sesepuh (Juru Kunci) di Situ Ciburuy. Saya menghampiri sesepuh tersebut yang sedang mengecat monumen nama Situ Ciburuy. Sesepuh tersebut bernama Abah Ade. Ia menceritakan sedikit mengenai Situ Ciburuy tersebut.
Situ Ciburuy adalah destinasi wisata yang berupa danau dengan luas 46 hektar. Dahulu. danau ini dipakai sebagai area pertarungan para jawara di Pulau Jawa, yang mana terbentuk karena dua buah sungai yang ujungnya bertemu di Desa Ciburuy. Jadi, tempat ini penting dalam acara tersebut. Sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1942, Situ Ciburuy seringkali menjadi lokasi untuk menggelar suatu acara. Acara yang diselenggarakan di dekat tempat ini bertujuan untuk upacara penolak bala dan tradisi menangkap ikan, yang bernama Lotre. Terdapat pula acara hiburan dan pertunjukan seperti wayang golek, kendang pencak, dan ronggeng.
Untuk fasilitas yang ada yaitu Restoran, tempat parkir yang cukup luas dan gratis, hingga mushola yang tidak jauh letaknya dan toilet umum yang khusus dibangun untuk wisatawan. Abah Ade mengatakan untuk sementara tempat tersebut masih gratis namun seiring waktu mungkin setelah selesai pembangunan, akan ada ada pengelola dan tiket masuk.
Saat ini debit air yang ada di danau berkurang karena sebagai tempat penadah hujan saja. Dahulu sumber air di Situ Ciburuy dari gunung Burangrang. Banyaknya pohon besar yang ditebang membuat mata air dari Gunung Brangrang semakin menipis. Selain itu, pada tahun 2019 Situ Ciburuy pernah kering karena kemarau panjang.
Situ Ciburuy ini dikelola oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat dan diresmika pada tanggal Sabtu (13/08/2022) oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil setelah direvitilisasi.
“Antusias masyarakan pada umumnya berterimakasih pada pemerintah Povinsi Jawa Barat bahwa Ciburuy kini berubah dengan dibangun, yang tadinya kampung sekarang udah agak lumayan lah tidak ketinggalan apalagi radius dari jalan provinsi sangat berdekatan sekali,” ungkap Abah Ade
Selain berfungsi sebagai tempat wisata Situ Ciburuy berfungsi untuk irigasi pertanin juga untuk taman rumput tempat pasukan berkuda. Abah anom mengatakan setelah direvitilisasi oleh pemerintah Provinsi membuat banyaknya pengunjung dari dalam maupun luar daerah berdatangan. Akibatnya, banyak kehidupan bagi masyarakat Ciburuy yang terbantu,
“Dari jual-jual minuman, sangat membantu perekonomia masyarakat sini” ujar Abah Ade
Terakhir Abah Ade berpesan kedepan khususnya atas nama masyarakat Ciburuy ia berharap agar Situ Ciburuy lebih indah dan lebih cantik lagi dibangung. Lalu, Untuk masyarakat ia berpesan bahwa Ciburuy itu punya icon tempat wisata yang penting bagi untuk generasi penerus untuk menjaga, melestarikan, merawat, mengamankan, dan mengawasi Situ Ciburuy.
Discussion about this post