Madania.co.id, Bandung – Sempat mogok kerja lantaran kecewa dituding lakukan pungutan liar (pungli), petugas jasa angkut jenazah Covid-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, telah kembali beroperasi. Adapun, mereka telah diangkat menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL) oleh pemerintah Kota Bandung.
Koordinator Jasa Pikul Jenazah Covid-19 Pemakaman Cikadut Bandung, Fajar mengatakan, petugas jasa pikul merasa bersyukur setelah mereka diangkat jadi PHL.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan ini jadi ttitik baik untuk kedepannya. Teman-teman total ada 35 orang,” ujar Fajar dalam keterangan yang diterima, Minggu (7/2/2021).
Sementara itu, ia menegaskan pihaknya tidak pernah mematok atau meminta uang kepada keluarga jenazah.
“Engga dipatok, ga ada patokan kang dari dulu juga. Iya kalo memang ikhlas diterima, kalo engga ya gausah diterima, ga ada paksaan,” tuturnya.
Fajar juga berharap agar Pemerintah Kota Bandung memberikan fasilitas pemakaman, di antaranya Alat Pelindung Diri (APD).
“Ya mungkin difasilitasi aja, bukan hanya gaji tapi fasilitiasi seperti APD, intinya untuk metode pemakaman itu apa saja, standarnya sepertinya apa,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, petugas jasa angkut jenazah Covid-19 menolak mengangkut jenazah di Pemakaman Cikadut, Kota Bandung, hal tersebut lantaran kecewa karena dianggap melalukan pungutan liar (Pungli) oleh berbagai pihak.
Hal itu diungkapkan Koordinator Jasa Pikul Jenazah Covid-19 Pemakaman Cikadut Bandung Fajar.
“Kita selalu dikatakan pungli, dikatakan pungli yang terlontar dari akunnya Mang Oded, ada juga kata-kata bahwa kita masih aja tega disaat-saat ada jenazah kita memanfaatkan, terus ada kata-kata kita itu berbisnis,” ujarnya, Rabu (27/1/2021).
Ia menjelaskan, pihaknya bukan tidak ada rasa kemanusiaan untuk menolong. Namun, ia dan rekan-rekan merasa kecewa dengan anggapan pungli tersebut.
“Iya sebenernya kita juga bukan tidak ada rasa kemanusiaan untuk menolong lagi gitu kan. Namun, kita juga memiliki perasaan lah karena banyaknya hujatan dari netizen, bahkan dari instansi pejabat sekalipun kata-katanya mungkin kurang pas buat kita, dan kita hentikan aktivitas memikul dan mengantarkan jenazah,” ucapnya.
Fajar menuturkan, pihaknya tidak pernah melakukan pungli terhadap proses pemakaman jenazah Covid-19.
“Kalau setahu saya yang namanya Pungli itu seperti meminta uang tanpa pekerjaan itu pungli, namun kita kan disini keluar keringat kita bekerja kita mengeluarkan jasa, si ahli waris memberi mungkin memberi dengan rasa ikhlas mungkin itu tidak bisa disebut pungli,” katanya. (mrf)
Discussion about this post