Bandung, madania.co.id – Gelombang bencana yang melanda sejumlah daerah di Sumatra membuat upaya pemulihan berjalan dalam kondisi penuh tantangan.
Di tengah keterbatasan listrik darurat, akses logistik yang terputus, dan ribuan warga yang masih bertahan di titik pengungsian, dukungan lintas wilayah menjadi vital.
Dari Bandung, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat mengirimkan 32 relawan pemulihan kelistrikan beserta bantuan material dan donasi kemanusiaan untuk mempercepat normalisasi layanan dasar.
Bantuan tersebut mencakup dua genset berkapasitas 160 kVA dan 100 kVA, lampu emergency, serta donasi Rp240 juta yang dihimpun dari kepedulian pegawai PLN.
Seluruh dukungan ini diarahkan untuk menghadirkan pasokan listrik darurat, penerangan malam hari, serta membantu warga kembali menjalani aktivitas sehari-hari di tengah keterbatasan.
General Manager PLN UID Jawa Barat, Sugeng Widodo, menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar aktivitas teknis, melainkan komitmen kemanusiaan.
“PLN UID Jabar hadir bukan semata memperbaiki jaringan listrik, tetapi memastikan masyarakat merasakan kehadiran dan dukungan nyata di saat mereka membutuhkan. Bantuan tenaga, peralatan, dan donasi ini merupakan wujud kepedulian seluruh insan PLN agar pemulihan di wilayah terdampak dapat berlangsung lebih cepat dan masyarakat bisa segera bangkit,” ujarnya. Kamis (4/11/2025)
Untuk para relawan yang diberangkatkan, misi ini bukan hanya pekerjaan lapangan. Hari Setiono, salah satu relawan, menuturkan bahwa keputusan mereka turun langsung dipicu oleh panggilan moral.
“Ketika kami mendapat kabar kondisi di Sumatera, banyak keluarga masih mengandalkan pasokan listrik darurat dan bantuan pokok. Kami merasa terpanggil untuk hadir. Ini bukan sekadar tugas, tetapi bentuk tanggung jawab moral sebagai bagian dari PLN, membawa cahaya dan harapan bagi saudara-saudara kita yang sedang kesulitan,” ucapnya.
Langkah cepat PLN UID Jabar memperlihatkan bagaimana energi listrik bukan hanya persoalan infrastruktur, tetapi juga bagian dari upaya menjaga martabat dan kehidupan masyarakat.
Di tengah puing-puing bencana, genset darurat dan lampu penerangan dapat menjadi simbol pemulihan—tanda bahwa kehidupan perlahan kembali bergerak.
Melalui kolaborasi relawan, bantuan material, dan solidaritas pegawai PLN, upaya ini mempertegas peran PLN sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.
Di saat Sumatra membutuhkan kekuatan tambahan, dukungan dari Jawa Barat menjadi bukti bahwa dalam situasi apa pun, PLN berupaya hadir untuk rakyat dan menyalakan kembali harapan bagi mereka yang terdampak.***











Discussion about this post