Madania.co.id, Bandung – PT Geo Dipa Energi (Persero) berkomitmen menghsilkan 55 Megawatt selain menurunkankan emisi karbon atau efek rumah kaca sebesar 350 ribu ton setiap tahun.
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero), Riki Firmandha Ibrahim, menyatakan hal tersebut kepada wartawan, seusai acara doa bersama dalam rangkaian kegiatan tajak sumur pertama proyek Patuha unit 2 di Kampung Kendeng Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Kamis (18/11) siang.
Riki menyebutkan, setelah sempat ditunda karena pandemi covid-19, proses pengeboran proyek panas bumi di Gunung Patuha akhirnya terlaksana.
Target proyek strategi nasional PT Geo Dipa Energi, lanjut dia, selama tiga tahun dapat membanggkitkan tenaga listrik dengan kapasitas 55 megawatt.
Riki menuturkan, proses pengeboran ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga tahun.
.
Selain dapat menghasilkan kapasitas tenaga listrik 55 megawatt, selama kutun waktu itu pula menurut dia, ada penurunan emisi karbon atau efek rumah kaca sebesar 350 ribu ton setiap tahun.
Riki, menuturkan, pengeboran tersebut sempat tertunda karena pandemi covid-19.
“Alhamdulillah hanya satu tahun kita bisa kendalikan semuanya. Ini dilakukan tidak hanya di Patuha tapi juga di Dieng,” katanya seraya menyampaikan terima kasih kepada project management unit serta pemerintah setempat yang mendorong percepatan kegiatan ini.
Ia akui pula, proyek pengembangan Patuha unit 2 berskala nasional tersebut, mendapat dukungan mssyarakat setempat.
“Contoh dukungan masyarakat yaitu dia ikut juga berpartisipasi gotong royong memperbaiki jalan, masyarakat antusias untuk ikut bekerja dengan kita,” katanya.
Sementara itu, menurut General Manager Proyek Pengembangan Panas Bumi Patuha 2 Geo Dipa Energi (Persero), Supriadinata, pengeboran 12 sumur itu dilakukan di lima lokasi yakni empat lokasi lama dan satu lokasi baru.
“Semuanya berjalan dengan lancar.”
“Masalahnya memang urusan alam seperti cuaca. Makanya protokol terhadap health, safety, environment (HSE) itu yang kita jalankan termasuk protokol pencegahan covid-19,” ujarnya.
Pekerja dalam proyek tersebut, lanjut Marza, 30 persen merupakan tenaga lokal.
Saat ini, katanya, PT. Geo Dipa Energi telah merekrut 184 orang tenaga kerja, 84 di antaranya pekerja merupakan tenaga lokal.
“Nanti ada well testing kami butuh sekitar 15 orang lagi, kemudian nanti waktu konstruksi pembangkit listriknya itu akan di sekitar sini, pekerjaan total selama kita konstruksi dua tahun itu sekitar 758 orang dan 30 persennya merupakan warga lokal,” katanya.(m)
Discussion about this post