
Madania.co.id, Bandung – Direktur PTPN VIII Mohammad Yudayat, menyebutkan, pihaknya perlu melakukan pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dalam setiap proses bisnisnya.
Sebagai salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Jawa Barat, dan Banten dengan luas wilayah ± 113 Ha, lanjutnya, PTPN VIII berkomitmen memberikan kontribusi untuk negara dan masyarakat.
“Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan optimalisasi pendapatan dalam pengelolaan bisnis, PTPN VIII di bawah arahan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) menyusun strategi korporasi yang disebut EBITDA Transformation Program,” kata Yudayat, di Bandung, Senin (18/10).
Ia menyebutkan, EBITDA atau Earning Before Interest, Tax, Depresiation and Amortisation merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui kinerja korporasi, khususnya hasil aktivitas bersih di luar pengaruh aktivitas non cash dan pengaruh pajak serta bunga pinjaman.
Untuk melihat hasil aktivitas utama, menurut dia, korporasi, dapat dilakukan modifikasi perhitungan yang di antaranya dengan mengeluarkan (mengurangkan) pendapatan lain-lain yang berasal dari aktivitas non komoditas utama, disposal aset, dan sebagainya.
Hasil aktivitas korporasi PTPN VIII, ia sebut, dipengaruhi pencadangan beban imbalan kerja sesuai PSAK 24 yang juga sebagai aktivitas non cash, sehingga dalam analisisnya menjadi catatan untuk perhatian lebih lanjut.
Dalam hal ini juga, katanya, dapat dilakukan justifikasi di antaranya dengan mengkoreksi accrue beban imbalan kerja dalam perhitungan EBITDA dengan realisasi pembayarannya.
Mohammad Yudayat, menjelaskan, prinsip model operasi PTPN Holding yang semua Strategic Holding, berubah menjadi Operating Holding, dalam ha ini PTPN VIII sebagai anak perusahaan diposisikan sebagai unit produksi, serta pengambilan keputusan strategis, keuangan, penjualan & pemasaran dilaksanakan oleh Holding Perkebunan Nusantara.
Ia menambahka, EBITDA Transformation Programme mulai dilaksanakan pada 2020 hingga tahun 2024, dengan 9 program unggulan, yaitu Revenue, Enhancement, Zero Based Budgeting (ZBB), Organizational Exellence, Cash Control Tower, Procurement Exellence, Logistics Optimization, Operations Control Tower, Management Review Cycle (MRC), dan Strategic Tranformation Office (STO).
“Seluruh transformasi harus berorientasi pada action untuk mendorong perubahan dengan berkomunikasi aktif dan transparan, ujarnya.”
Masih menurut Yudayat, kunci sukses dalam transformasi adalah komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan, memiliki tujuan bersama yang objektif, dan jelas dengan KPI yang terukur sehingga memudahkan monitoring progress, memfokuskan tenaga dan pikiran untuk mencari solusi dengan belajar dari masa lalu dan berani mencoba hal baru .
“Kesuksesan transformasi PTPN VIII membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal, semoga upaya perbaikan kinerja dapat segera mendapat hasil yang optimal untuk PTPN VIII yang lebih baik dan dapat memenuhi seluruh kewajiban kepada seluruh Stakeholders.(m)









Discussion about this post