Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda:
_”Siapa yg mengajak kepada petunjuk, dia akan mendapatkan pahala seperti orang yg mengikutinya. Tidak kurang sedikitpun dari pahala mereka._
_Siapa yg mengajak kepada kesesatan, dia mendapat dosa seperti orang yg mengikutinya. Tidak kurang sedikitpun dari dosa mereka.”_
(HR. Muslim)
Ikhwan fillah,
Inilah ladang _amar ma’ruf nahyi munkar_ yg tak terbatas.
Yakni balasan dari Allah swt yg akan terus mengalir:
Namun hal itu bisa berupa *pahala* atau *dosa*, bergantung dari contoh kebaikankah, atau contoh kejelekankah yg kita lakukan.
Sehingga konon, Qabil putra pertama Adam akan mendapat bagian dari setiap dosa pembunuhan yg terjadi di dunia ini. Karena ia orang pertama yg memprakarsai pembunuhan, yakni ketika Qabil membunuh Habil.
Maka,
di era komunikasi dan kebebasan berpendapat saat ini, ber-hati2 dalam menyebar pesan adalah suatu keniscayaan.
Karena,
sungguh dahsyat pahala yg akan mengalir jika kita memposting pesan atau sharing nasehat kebaikan walaupun _copy paste_ di media sosial, karena ia akan menyebarkan kebaikan melintasi batas ruang dan waktu.
Dan sebaliknya,
sungguh mengerikan, jika kita memposting atau meneruskan sharing di media sosial berupa gambar2 porno kemaksiatan, sebab ia akan menyebar lintas waktu dan tempat, bahkan bisa jadi sampai kepada anak-cucu2 kita.
Begitu juga ketika kita menebarkan kebencian, komentar yg berisi hinaan atau celaan lewat tulisan,
sebab kata2 bisa hilang, tetapi tulisan bisa tetap abadi.
Sungguh malu kita, jika berkaca pada akhlak mulia _Abdullah bin Mas’ud_ ketika bertutur kata atau berkomentar.
Beliau terkenal tidak suka terhadap anjing, tapi tidak pernah mencelanya, maka beliau berkata:
_“Jika aku mencela dan merendahkan seekor anjing, aku khawatir aku akan dirubah seperti anjing atau Allah berikan sifat-sifat buruk anjing itu kepada diriku.”_
Dan Hasan Al Basri mengatakan:
_“Para Sahabat dan Tabi’in memiliki konsep, barangsiapa yg mencela saudaranya, karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allah, maka Si Pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut.”_
Ikhwan fillah,….
Cukup bagi kita pesan dari Nabi SAW dalam hadits yang dihasankan oleh Imam Tirmidzi:
_“Janganlan kamu mencela saudara kamu terang-terangan karena dosa-dosa dia, karena bisa jadi Allah akan mengampuni dia, dan Allah akan masukan kamu ke dosa tersebut.”_
=================
Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah Swt, untuk menjadi pribadi yg menebarkan kebaikan dan mencegah keburukan, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabran.
Aamiin.
==============
salam: #tawa_saubil_haq @iwan
Discussion about this post