Madania.co.id, Bandung – Bupati Bandung, HM Dadang Supriatna bersyukur Kabupaten Bandung terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan,”ujarnya.
Sebagai gambaran pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, mrnurut dia dapat dilihat dari pencapaian indikator makro hasil pembangunan serta pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM).
“IPM itu merupakan keberhasilan pembangunan kualitas sumber daya manusia. Baik fisik berupa kesehatan dan kesejahteraan yang tercermin dari capaian angka harapan hidup serta kemampuan daya beli maupun non fisik berupaya intelektual yang tercermin dari capaian rata-rata lama sekolah serta tingkat pendidikan yang ditamatkan,” kata Dadang dalam bsgian sambutannya pada rangkaian salat Idul Fitri tahun ini di Dome Bale Rame, Soreang, Senin (2/5) pagi.
Pada bagian lain sambutannya dalam prosesi salat Ied yang dihadiri sebaian warga Kabupaten Bandung tersebut, ia mengemukakan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di daera ini.
Menurut dia, (LPE) di Kabupaten Bandung Mengalami Kenaikan.
Meskipun berada dalam gempuran pandemi covid-19, menurutnya, pencapaian indikator makro pembangunan di Kabupaten Bandung pada 2021 secara umum menunjukkan trend positif.
“Trend positif itu merupakan hasil kerja dari seluruh bidang pembangunan yang merupakan wujud sinergitas pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemkab Bandung, masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya, seraya menambahkan, LPE pada tahun 2021 tercatat 3,56%, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yang tercatat -1,80 persen.
Ia menuturkan, nilai produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2020 sebesar Rp 123.604,31 juta, mengalami kenaikan pada tahun 2021 sebesar Rp 130.474,44 juta.
“Kontributor sektor penyumbang PDRB atas dasar harga berlaku terbesar secara berturut-turut pada tahun 2021 adalah sektor industri pengolahan sebesar 53,21 persen, sektor perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan motor sebesar 12,67 persen, dan sektor pertanian sebesar 7,40 persen.
“Nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2020 sebesar Rp 8.059,06 juta, mengalami kenaikan pada tahun 2021 sebesar Rp 83.947,15 juta,” katanya.
Dijelaskannya, kontribusi sektor penyumbang PDRB atas dasar harga konstan terbesar secara berturut-turut pada tahun 2021 adalah sektor real estate sebesar 12,67 persen, sektor informasi dan komunikasi sebesar 9,54 persen, dan sektor jasa perusahaan sebesar 9,34 persen.
“Stabilnya harga komoditas strategis pada tahun 2021 sehingga cukup berdampak pada terkendalanya laju inflasi di Kabupaten Bandung,” ujar Bupati.
Selama tahun 2021, imbuhnya, laju inflasi di Kabupaten Bandung adalah 1,93 persen dalam kondisi merebaknya pandemi covid-19 pun masih tergolong terkendali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kata dia, dalam pemulihan pasca pandemi Covid-19, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung pada tahun 2021, yaitu 72,73 poin atau mengalami kenaikan 0,34 poin dari nilai IPM pada tahun 2020 yaitu 72,39 poin.
“Melalui kontribusi indeks pendidikan 65,51 poin, indeks kesehatan 82,65 poin serta indeks pengeluaran (daya beli) 71,06 poin,” ujarnya.
Ia menuturkan, capaian indikator pendidikan direpresentasikan dengan angka harapan lamanya sekolah (HLS) dan angka rata-rata lamanya sekolah (RLS).
“Angka HLS Kabupaten Bandung tahun 2021 sebesar 12,6 tahun, meningkat dari tahun 2020 sebesar 12,6 tahun. Angka RLS Kabupaten Bandung tahun 2021 sebesar 9,07 tahun mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 8,96 tahun.
“Dan pada tahun 2023, kita targetkan angkat rata-rata lama sekolah Kabupaten Bandung meningkat menjadi 10 tahun,” katanya.
Pada bagian lain sambutannya ia menyebutkan, pembangunan bidang eagamaan jadi program rioritas, di antaranya melalui pemberian insentif guru ngaji.
“Yang telah dialokasikan untuk 17.000 orang, dan sampai saat ini yang telah tercairkan sebanyak 12.768 orang,” katanya.
Setiap guru ngaji, lanjut dia, mendapatkan insentif Rp 534.800 meliputi Rp 350.000 disampaikan melalui rekening masing-masing dan sisanya untuk pembayaran fasilitas BPJS Kesehatan sebanyak 4 orang dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran masyarakat Kabupaten Bandung yang beragama Islam yang saat ini baru mencapai 18 persen. Kita juga menyediakan beasiswa untuk hafidz Al-Quran,” ujar dia.
Satu tahun masa kepemimpinannya Dadang Supriatna menunjukkan trend positif.
Hal itu dapat dilihat dari berbagai indikator makro yang menunjukkan trend yang baik, bahkan ada beberapa indikator melampaui capaian provinsi dan nasional, yakni meliputi IPM, angka harapan hidup, laju pertumbuhan ekonomi.
“Satu tahun penuh perjuangan bersama segenap komponen pembangunan daerah, meliputi DPRD, Forkompimda, ASN, dunia usaha, akademisi, media dan segenap masyarakat telah mengantarkan Kabupaten Bandung meraih beragam pencapaian membanggakan, ujarnya pula.
Bupati menyebutkan, tidak kurang dari 24 penghargaan di berbagai bidang telah diraih satu tahun terkahir, sebagai buah kerja keras bersama. “Mulai dari bidang ekonomi, sosial dan budaya, kesehatan, pendidikan, bidang inovasi daerah, pembangunan daerah, serta bidang keuangan dan akuntabilitas publik,” kata Bupati Bandung.
Dikatakannya, meraih penghargaan tentu saja bukan tujuan utama program pembangunan. “Tapi apresiasi ini mendonorkan semangat bagi kita semua untuk lebih terpacu meningkatkan kinerja,” ujarnya.
Masih menurut dia, situasi yang kondusif di Kabupaten Bandung harus tetap dipelihara dan dijaga tanpa saling menyudutkan, menjelekkan bahkan memfitnah antara satu dengan yang lainnya atau antara golongan yang satu dengan yang lainnya.
“Atau dengan memprovokasi atau membuat opini masyarakat yang keliru dari kenyataan yang sebenarnya,” ucapnya.
Mengakhiri sambutannya, bupati menuturkan, tidak ada perpisahan yang lebih mengharukan dariapada perpisahan dengan Ramadan.
“Di dalamnya kita semua diantarkan secara perlahan menuju titik fitrah. Titik penciptaan kita yang lebih bersih dan suci,” katanya.(m)
Discussion about this post