MADANIACOID–Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Enjang AS, M.Si., M.Ag mengungkapkan ada sebanyak 1388 artikel mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati yang sudah terpublikasi di berbagai jurnal ilmiah. Artikel terpublikasi ini berasal dari mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi, Bimbingan Konseling Islam (BKI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Manajemen Dakwah (MD), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan Manajemen Haji dan Umrah (MHU).
Hasil tracking menemukan rekam jejak artikel mahasiswa yang sudah dipublikasikan di jurnal nasional terindeks sinta 2 berjumlah 10 orang, sinta 4 berjumlah 123 orang, dan sinta 5 sebanyak 240 orang. Adapun yang terpublikasikan di jurnal nasional belum terindeks sinta dan prosiding berjumlah 1015 orang.
Tracking tersebut dilakukan dari tahun 2017 sampai dengan 2023. Tracking ini dilakukan Wadek 1, Dr. H. Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag dibantu Ridwan Rustandi, M.Sos, Agi Muhammad, M.Sos, Cecep Abdu Rohman, M.Sos, Husni Abu Bakar, M.Sos, dan Rama Adila Shola, S.Sos pada Desember 2023.
Tujuannya untuk melihat perkembangan kompetensi dan produktivitas mahasiswa dalam bidang karya dan publikasi ilmiah. Dudy juga menegaskan, melihat perkembangan publikasi ilmiah bukan hanya dosen, tetapi juga kepada mahasiswa terkhusus tingkat akhir dengan tujuan untuk mengevaluasi perkembangan kompetensi yang dimiliki mereka pada bidang karya ilmiah dan masukan bagi perencanaan program fakultas ke depan.
Saat ini, kesempatan bagi mahasiswa untuk menerbitkan artikel di jurnal nasional maupun internasional sangat terbuka lebar, baik melalui pembinaan, pelatihan, dan kolaborasi penelitian bersama dosen pembimbing. Pada konteks ini, mahasiswa FDK bisa ikut menyumbang andil dalam pengembangan ilmu pengetahuan, tutur wadek 1.
Beragam Manfaat
Paling tidak, menurut Wadek 1, publikasi karya ilmiah di jurnal nasional atau internasional sebetulnya menawarkan beragam manfaat untuk mahasiswa. Diantara manfaatnya adalah:
Pertama, mahasiswa dapat mengasah kemampuan argumentasi. Artinya, mahasiswa dituntut untuk menyampaikan argumentasi secara ilmiah, runut bernarasi, sesuai template dan berdasarkan data, terutama pada hasil penelitian yang akan dipublikasikan di jurnal.
Kedua, mahasiswa dapat meningkatkan Kemampuan menjelaskan secara sederhana. Artinya, gaya menulis jurnal ilmiah tidak seperti skripsi yang lebih detail dan bahkan suka bertele-tele. Saat mahasiswa membuat artikel jurnal ilmiah, ia ditantang untuk menjelaskan penelitian dengan padat dan jelas. Skripsi sebagai hasil penelitian mesti dirangkum dengan struktur yang mudah dipahami, tetapi tidak mengurangi substansinya.
Ketiga, pembuktian kompetensi dan portofolio mahasiswa. Artinya, artikel yang sudah terpublikasi di jurnal ilmiah ketika sudah menyandang gelar sarjana bisa menjadi rekam jejak kompetensi dan portofolio apabila ingin mendaftar beasiswa atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Keempat, mengembangkan ketokohan dalam bidang ilmu pengetahuan dan berkontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Saat artikelnya terpublikasi di jurnal ilmiah, maka kemungkinan akan ada orang lain yang menjadikan tulisannya sebagai rujukan dalam melakukan riset atau dijadikan referensi dasar dalam pengembangan bidang ilmu terkait.
Dudy menegaskan, tracking yang dilakukan dengan dibantu oleh lima SDM potensial FDK ini sebagai upaya mengetahui jumlah artikel ilmiah mahasiswa yang sudah dipublikasikan di jurnal nasional terindeks sinta dan yang belum terindek sinta. Juga hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagi pengembangan program fakultas dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang karya ilmiah agar terpublikasi di jurnal-jurnal nasional dan internasional. Pun, masukan untuk para dosen agar menganjurkan para mahasiswanya untuk membuat dan memiliki akun google schoolar agar citasinya terdeteksi secara periodik.
Discussion about this post