MADANIACOID – Hari pertama di alam kubur, nyatanya bukan malaikat Munkar dan Nakir yang mendatangi seseorang melainkan Malaikat Rumman. Lalu siapakah dia?
Syekh Adurrohim bin Ahmad dalam Daqoiqul Akhbar mengutip riwayat mengenai percakapan malaikat dan ahli kubur.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam Ra, seseorang akan didatangi oleh Malaikat Ruman. Ia adalah malaikat yang akan datang sebelum malaikat Munkar dan Nakir. Malaikat Ruman akan datang dengan kondisi wajah yang bersinar seperti halnya matahari.
Malaikat Rumman akan datang dan duduk di dekat jenazah sembari berkata “Tulislah segala amalmu yang baik dan yang buruk.” Jenazah itu pun bertanya “Dengan apa aku menulisnya, dimana penaku, dimana tintaku?,” Malaikat pun menjawab, “Gunakanlah ludahmu sebagai tnta dan jari sebagai penanya.”
Sang mayit kembali bertanya kepada Malaikat Rumman, “Aku tuliskan kemana pena ini? Sementara aku tidak punya kertas?.” Malaikat pun menjawab “Ini kertasmu, tulislah disini.” Ucap sang malaikat sembari merobek kain kafan yang dikenakan sang mayit.
Sang mayit pun mulai menulis amal baiknya di dunia. Namun, dia terdiam saat menuliskan amalan buruknya. Malaikat Rumman pun kembali menjawab “Mengapa engkau malu? Sebab pada hari engkau melakukan keburukan engkau tidak malu pada Tuhanmu.” Malaikat Rumman pun kemudian mengambil tiang batu dan memukulnya.
Sang mayit pun kesakitan dan meminta untuk segera dihentikan pukulan itu. Ia memohon dan mengatakan akan menulis segala amal buruknya selama hidup di dunia. Malaikat Ruman pun mengantungkan lipatan tulisan itu pada leher sang mayit sampai hari kiamat.
Hal ini sesuai sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran, “Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.” (Q.S Al-Isra: 13).
Barulah setelah itu Malaikat Munkar dan Nakir akan datang menghampiri sang mayit melakukan intogerasi dan memberikan pertanyaan.
Ketika orang yang suka melakukan dosa dan maksiat pada hari kiamat,Allah menyuruhnya untuk membaca catatan amalnya. (Ametha Wardah).
Discussion about this post