MADANIACOID – Menurut Asisten Profesor Klinis Dermatologi Marisa Garshick, MD dari Cornell-New York Presbyterian Medical Center, penggunaan masker kain penutup mata yang tidak dicuci setiap malam dapat menyebabkan kulit dan mata menjadi gatal, kemerahan, rentan terhadap jerawat, atau secara umum tidak nyaman.
Penumpukan itu dapat menyebabkan iritasi atau jerawat pada kulit di sekitar mata atau hidung, juga dapat membawa bakteri ke area mata. Setiap kali bakteri berada di dekat mata, maka hal itu memicu potensi infeksi.
Hal ini terutama berlaku jika masker terbuat dari bahan sintetis seperti nilon, poliester, atau rayon, yang dapat sangat mengiritasi kulit, menurut American Academy of Dermatology.
Lalu, seberapa sering harus mencuci masker kain penutup mata? Garshick mengatakan aturan praktis yang baik yakni seminggu sekali. Dia menyarankan orang-orang melihat sekilas bagian dalam masker saat bangun di pagi hari untuk memeriksa kotoran yang terlihat, terutama jika lupa mencuci muka sebelum tidur.
Jika kebetulan menemukan kotoran, masukkan masker ke dalam mesin cuci sebelum digunakan kembali. Masker bisa dicuci menggunakan deterjen biasa dan dimasukkan ke dalam pengering bersama pakaian yang lain, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Mencuci masker dengan tangan juga bisa menjadi pilihan jika masker terbuat dari kain halus yang tidak dapat dicuci dengan mesin. Usahakan untuk meletakkan masker secara mendatar sambil mengeringkannya, dan pastikan masker benar-benar kering sebelum dipakai kembali.
Kemudian, jika seseorang memiliki kulit sensitif, pertimbangkan untuk menggunakan deterjen yang lembut, karena kulit di wajah dan sekitar mata mungkin lebih rentan terhadap iritasi, demikian saran Garhick.
Discussion about this post