Madania.co.id, Bandung – Bupati Bandung, H. Dadang M Naser, mengapresiasi pesatnya perkembangan Bank Perkredian Rakyat (BPR) Kerta Raharja selama sepuluh tahun terakhir.
Dadang menyebut, perkembangan tersebut dulu diawali dengan minus Rp 6,2 milyar dan terjadinya likuidasi besar menjadikan 18 Bank Karya Produksi Desa (BKPD) bersatu menjadi Bank Perkreditan (BPR).
“Tentu ada beberapa aset yang ditarik oleh Jakarta oleh Bank Indonesia (BI), karena kondisi perbankan di kecamatan yang dulu BKPD itu ancur-ancuran, namun drintis dari minus 6,2 M tersebut kemudian dibenahi manajemennya oleh saya, alhamdulillah selama sepuluh tahun BPR kita sudah banyak mendapat penghargaan skala regional dan nasional,” katanya seusai menghadiri silaturahmi bersama jajaran direksi dan komisaris BPR Kerta Raharja di Pasar Ikan Modern, Jalan Gading Tutuka Soreang, Jum’at menjelang akhir pekan lalu.
Lebih jauh, Dadang mengatakan pertumbuhan BPR sudah bisa menghasilkan deviden yang sangat baik bagi Pemkab Bandung hingga di atas Rp 5 milyar.
Saat pandemi covid-19, ia tidak menampik, BPR mengalami sedikit goncangan, sehingga ia berharap seluruh jajarannya bisa terus berinovasi untuk menstabilkannya kembali.
Salah satunya, Dadang berharap BPR bisa bekerjasama dengan pengusaha yang memilki proyek-proyek penunjukan dari Pemkab Bandung.
“Kalau ASN golongan 1 dan 2 dananya diparkir di BPR, terus kaitan SPK proyek-proyek penunjukan yang butuh dana itu bekerja sama dengan BPR pasti BPR akan lari lagi. Sekarang keadaan BPR kita cukup membanggakan bagi kita semua jika disandingkan dengan swasta kita masih unggul nomor satu,” katanya. (m)
Discussion about this post