MADANIACOID – Saat banyak pikiran apakah kamu makan lebih banyak? Apakah ketika stres nafsu makanmu malah naik? Apakah Anda sering lapar saat stres? Dalam mengelola stres dan meredakan emosi yang dirasakan, beberapa orang memilih mengonsumsi makanan atau cemilan lebih banyak.
Hati-hati, sering lapar saat stres! Hal tersebut merupakan ciri emotional eating. Emotional eating merupakan salah satu bentuk koping stres. Dalam istilah medis, emotional eating berarti mengonsumsi makanan bukan karena lapar, tetapi memuaskan hasrat karena tidak mampu menahan beban yang terjadi.
Emotional eating termasuk perilaku makan yang tidak sehat dan bisa mempengaruhi kecukupan asupan zat gizi seseorang. Saat mengalami emotional eating, seseorang cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi lemak.
Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan konsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan manis dan coklat lebih banyak dikonsumsi ketika stres. Sebaliknya, konsumsi buah, daging, ikan, dan sayur jauh lebih sedikit ketika seseorang mengalami stres.
Lalu, bagaimana cara mengetahui lapar yang kita rasakan emotional eating atau bukan? Untuk itu simaklah perbedaan lapar fisik dan emotional eating dilansir dari Healthline yang sudah mendapat medical review dari beberapa psikolog pada Rabu (14/9/2022):
Lapar fisik
- Berkembang perlahan seiring waktu
- Merasakan sensasi kenyang sebagai isyarat untuk berhenti makan
- Tergantung kapan terakhir kali makan
Emotional eating
- Datang tiba-tiba
- Tidak merasa kenyang dan ingin makan lebih banyak
- Dipicu oleh kebutuhan akan kenyamanan atau ketenangan
Orang dengan emosional eating biasanya merasakan di luar kendali terhadap makanan tertentu, terdorong untuk makan ketika sedang merasa emosi, terdorong untuk makan bahkan ketika tidak lapar secara fisik, dan makanan mampu menenangkan dan bentuk penghargaan bagi mereka.
Rasa lapar fisik dan emotional eating kadang membingungkan untuk dibedakan. Emotional eating ditimbulkan oleh perasaan. Sedangkan, lapar fisik muncul secara bertahap dan berhubungan dengan kapan terakhir kali makan.
Makan mungkin adalah salah satu cara yang mudah untuk mengatasi stres, tetapi hal ini tidak baik untuk jangka panjang. Berusahalah mencari alternatif untuk berdamai dengan stres, seperti berolahraga atau curhat dengan teman sebaya. Pertimbangkanlah untuk melakukan meditasi.***(Anisa Pabelia)
Discussion about this post