Madania.co.id, Bandung – Pendapatan Pedagang Pasar Soreang Kabupaten Bandung kini menurun drastis.
Penurunan pendapatan tersebut terjadi sejak pasar tradisional ini direvitalisasi yang pembangunannya tuntas sekitar enam bulan lalu.
Menurunnya oendapatan tersebut, setidaknya diakui dua pedagang, H Mawardi Pialang dan H Jalaluddin.
Dulu, menurut Mawadi Pialang, saat pasar itu belum direvitalisasi, dia bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp 20 juta per hari.
Tapi sekarang, jangankankan Rp 20 juta, lanjut Mawardi, untuk dapat Rp 3 juta saja terhitung sulit.
“Pendapatan sekarang paling di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 3juta. Itu pun sulitnya bukan main,” kata Mawardi, kepada pers, di basement Pasar Soreang Jumat, (15/7) siang.
Hal serupa juga dialami pedagang lain yang kiosnya di basement, H Jalaluddin.
Sebelum Pasr itu direvitalisasi Jalaluddin bisa meraup pendapatan Rp 10 juta setiap hari.
Tapi sekarang katanyà, bisa mendapat Rp 1 juta dia bersyukur.
Menurunnya pendapatan para pedagang ini, menurut Ketua Paguyuban Pedagang Soreang (PPS), Riska Rismawan, menurunnya pendapatan para pedagang itu akibat tidak meratanya pengunjung pasar seluas sekitar 3 hektar itu.
Pengunjung pasar kabanyakan berbelanja di kios yang dibangun tepat di atas lahan pasar lama.
Padahal, lanjut Wawan, di lokasi itu semula diperuntukkan khusus untuk pedagang basahan.
“Tapi sekarang pedagang keringan pun banyak bermunculan. Jadi pembeli ke kios yang barada di basement sepi pembeli.
Karena itu, ia menyebutkan pedagang dibasement minta keadilan dari pihak pengelola pasar yakni PT Bina Bangun Binapersada.
Kami minta PT (sebutan untuk pihak PT Bina Bangun Persada) menindak tegas pedagang keringan di lahan pasar lama itu pindah tidak di sana.
“Agar ada pemerataan jumlah pengunjung pasar sehingga semua pedagang mendapat jumlah pembeli yang sama.
Menanggapi keluhan para pedagang, Kepala Cabang PT Bina Bangunpersada, Agus Firman, menjelaskan, pihaknya telah melakukan tindakan tegas kepada kepada pedagang keringan yang berjualan di lahan pedagang basahan.
“Sampai-sampai kami menutup kios pedagang kering dengan menggembok kiosnya.(m)
Discussion about this post