
Madania.co.id, Bandung – Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung kini miliki inovasi menabung sampah jadi emas. Program tersebut merupakan turunan dari Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) sampah. Rencananya, program ini bakal diluncurkan pekan depan.
Lewat program ini, masyarakat cukup mengumpulkan sampah anorganik seperti sampah kertas, kaleng, kardus, gelas, botol plastik maupun botol kaca. Jika setara dengan Rp40.000 hingga Rp50.000, masyarakat bisa mendapatkan emas sebesar 0,025 gram, sesuai syarat dan ketentuan.
Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari Hidayat mengatakan, hal tersebut merupakan penghargaan bagi masyarakat untuk menstimulus dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.
“PD Kebersihan berharap, warga untuk lebih konsisten memilah sampah. Tujuan akhirnya, kebersihan Kota Bandung lebih terjaga. Menstimulasi mereka untuk bisa lebih cepat mendapatkannya (emas). Emas mini itu sekitar Rp40 ribuan pun dapat. Jadi warga tinggal menabung sampah sekitar 1-2 bulan,” jelas Gun Gun dalam keterangan resmi yang diterima Madania, Kamis (28/1/2021).
Bagi warga yang berminat, kata dia, bisa langsung mendatangi Bank Sampah Rasik PD Kebersihan Kota Bandung di Jalan Babakan Sari 1 Nomor 64 Kecamatan Kiaracondong.
Sementara untuk unit, bisa bergabung dengan unit yang sudah bermitra dengan PD Kebersihan. Tak hanya itu, masyarakat pun bisa membentuk unit baru di lingkungan, komunitas dan sebagainya.
“Bisa dua, individu langsung di Bank Sampah PD Kebersihan atau unit yang bermitra dengan kita,” tutur Gun Gun.
Dia menjelaskan, nantinya akan buku catatan seperti buku tabungan di perbankan. Sehingga catatan yang masuk, mulai dari berat sampah yang disetorkan sampai saldo yang dimiliki, sudah terdapat di buku tersebut.
“Bentuknya buku, nanti ada pencatatan. Masing-masing punya,” katanya.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sangat mengapresiasi inovasi tersebut. “Saya apresiasi inovasi ini untuk terus dilakukan. Ini meningkatkan semangat warga Bandung dalam menyikapi pengelolaan sampah,” katanya.
Dia yakin jika ini terus berjalan, maka akan kesadaran dan konsistensi warga mengenai pengelolaan sampah terus meningkat. Terutama bagi kalangan ibu-ibu. Menurutnya, sudah menjadi fitrah ibu-ibu menyukai emas. Sehingga menjadi keputusan yang tepat bahwa penghargaan dalam pemilahan sampah ini dalam bentuk emas.
Dia pun menyarankan agar PD Kebersihan menyosialisasikan hal itu ke masyarakat. “Sosialisasi dan edukasi ini jangan kendor, harus berkesinambungan. Bersinergi dengan komponen yang ada. Kalau bisa ajak dan kumpulkan semua komponen ini. Harus terjadi dengan proses natural,” pungkasnya. (sr)









Discussion about this post