MADANIACOID – Menurutmu faktor apa yang mempengaruhi kedewasaan seseorang? Apakah usia? Belum tentu. Sebab tak sedikit orang-orang yang usianya sudah matang, tetapi cara berpikir dan kepribadiannya masih kekanak-kanakan. Kondisi psikologis ini dikenal sebagai Peter Pan Syndrome atau Sindrom Peter Pan.
Kamu mungkin pernah mendengar kisah Peter Pan, seorang anak laki-laki yang hidup bersama makhluk ajaib di sebuah tempat bernama Neverland. Di sana, Peter Pan tidak perlu dan tidak akan tumbuh dewasa. Sama halnya dengan seseorang dengan sindrom ini, mereka menolak menjadi dewasa meski secara fisik sudah memasuki usia matang.
Melansir laman halodoc, Sindrom Peter Pan disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari pola asuh orang tua yang terlalu protektis, cara pandang yang salah terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar, hingga ketidaksiapan diri untuk memikul tanggung jawab saat dewasa. Faktor-faktor tersebut membuatnya berupaya melindungi diri dengan bersikap seperti anak kecil.
Seseorang dengan Sindrom Peter Pan memiliki sejumlah gejala. Pertama, berperilaku seperti anak kecil atau lebih muda dari usianya, serta lebih senang bergaul dengan orang-orang yang lebih muda. Kedua, cenderung bergantung pada orang lain, berharap segala keinginannya dituruti, serta memiliki kekhawatiran berlebih ketika harus melakukan sesuatu sendiri.
Ketiga, sulit menjalin hubungan jangka panjang, termasuk hubungan asmara. Sikap kekanakan pada dirinya akan membuat pasangan tidak nyaman. Keempat, kurang bertanggung jawab terhadap kewajibannya. Kelima, selalu memprioritaskan kepentingan diri sendiri dan mengesampingkan kepentingan orang lain. Terakhir, enggan mengakui kesalahan dan melimpahkan kesalahan itu pada orang lain.
Sindrom dengan nama lain king baby atau little prince syndrome ini umumnya dialami oleh pria dewasa, namun tidak menutup kemungkinan wanita dewasa mengalami hal serupa. Tidak semua orang dengan Sindrom Peter Pan mengalami gejala yang sama. Oleh karenanya, pengidap sindrom ini cenderung tidak sadar dan mengaggap dirinya sehat.
Meski berkaitan dengan masalah psikologis, Sindrom Peter Pan ini tidak termasuk dalam diagnosis resmi gangguan mental, layaknya gangguan bipolar, depresi, ataupun OCD. Namun jika sifak kekanakan ini terasa mengganggu dan sulit disembuhkan sendiri, perlu perawatan yang tepat dengan mengunjungi psikolog, psikiater, atau melakukan mentoring. *** (Mahayuna Gelsha Supriyadi)
Discussion about this post