MADANIACOID.– Rektor Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin membuat nuansa baru dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
“Istilahnya sekarang Program Pembinaan Mahasiswa Baru (Promaba). Dari sisi istilah kita merujuk kampus pro terhadap mahasiswa baru” Ujar Didin dalam preskon Pembukaan promaba USB YPKP Tahun Akademik 2022/2023.
Selain istilah, jelasnya, konsepnya pun berubah dan sejalan dengan tema yakni ‘Bersama Bergerak Meningkatkan Ekosistem Pendidikan Universitas Sangga Buana’.
Pertama, ujar Didin, dari pakaian seragam yang sebelumnya menggunakan seragam hitam putih kini mahasiswa baru menjadi mengenakan seragam batik.
“Nuansa batik ini juga dalam rangka mengkomunikasikan nilai – nilai kebangsaan dalam Promaba. Harapannya akan terbangun nasionalisme cinta tanah air” ujarnya.
Kedua, adalah membangun komunikasi yang elegan dengan menciptakan nuansa tidak ada suatu kesenjangan (GAP) antara mahasiswa baru dengan panitia ataupun manajemen kampus dan rektorat selama pelaksanaan PROMABA.
“Tujuannya guna mendorong mahasiswa baru dengan kampus berkolaborasi untuk mencapai visi Unggul USB YPKP.
Mahasiswa diajak bersama untuk mencintai dan membangun kampus secara bersama sama. Hal ini, imbuhnya bisa tercipta jika mulai merasa tidak ada jarak dengan manajemen atau pihak kampus.
“Harapannya para mahasiswa semakin bisa ada suatu kebebasan dalam mengkomunikasikan ide terkait dengan visi kampus unggul. Apa saja kontribusi yang bisa dikolaborasikan akan disampaikan dalam Promaba ini,” tegasnya.
Didin menambahkan, untuk Tahun Akademik 2022/2023, penerimaan mahasiswa baru USB YPKP Bandung terbilang dalam jumlah yang stabil.
Dari tahun ke tahun masih dalam kisaran angka 1.500 mahasiswa dalam satu angkatan. Jumlah tersebut terbilang cukup baik meskipun di tengah situasi pandemi selama dua tahun lalu.
“Artinya tadi yang disampaikan oleh Ketua Umum (Yayasan YPKP), (jumlah) ini boleh dikatakan anugerah sekaligus amanah dari masyarakat. Kita diberikan kepercayaan untuk mengelola mahasiswa di kisaran 1.500 tiap tahunnya dan itu harus dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. (***)
Discussion about this post