MADANIACOID.– Berdiri sejak 15 Agustus 2002, Universitas Al-Ghifari (UNFARI) terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu Perguruan Tinggi (PT) bergengsi di Jawa Barat.
Menurut Rektor UNFARI Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.IP., M.Si guna mencapai tujuan pendidikan tinggi, UNFARI terus berbenah baik internal organisasi, sarana prasarana pendukung dan faktor pendukung lainnya.
“Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tujuan Pendidikan Tinggi antara lain dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa” ujar Prof. Didin di kawasan kampus UNFARI Jalan Cisaranten Bandung. Senin 9 Januari 2022.
Untuk mewujudkannya, ungkapnya, UNFARI berupaya menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa serta berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) meskipun hidup di tengah-tengah modernisasi dan teknologi.
“Hal ini sejalan dengan misi UNFARI yang berlandaskan pada misi keislaman, kesundaan, dan entrepreneur” ujarnya.
“Selain itu harus memiliki kompetensi entrepreneur bersendikan syari’ah yang unggul dan berdaya saing bertaraf nasional dan internasional” imbuhnya.
Prof. Didin menjelaskan, saat ini UNFARI memiliki tujuh Program Studi (prodi) yakni ; Hubungan Internasional (S1) ; Ilmu Administrasi Negara (S1) ; Farmasi (S1) ; Sastra Inggris (S1) ; Manajemen (S1) ; Teknologi Pangan (S1) dan Teknologi Industri Pertanian (S1).
” Dari tujuh prodi tersebut Alhamdulilah saat ini masyarakat memberikan kepercayaan pada (prodi) Farmasi dan manajemen menjadi unggulan” ujarnya.
Capaian ini, ungkapnya, diraih dengan kerja keras, kerja cerdas dan membangun kepercayaan diri yang kuat serta kemandirian dari semua pihak. Setelah itu, sambungnya, bersabar dan bertawakal kepada Allah.
“Hal ini sejalan dengan misi UNFARI dan tagline sebagai Kampus Sang Pemenang” tegasnya.
Membangun Pondasi Percaya Diri
Prof. Didin menjelaskan, saat bergabung dan menjadi Rektor UNFARI periode pertama pada 2016 silam. Sejumlah langkah strategis pun dilakukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh UNFARI.
“Pada masa kepemimpinan periode pertama tahun 2016 – 2020, upaya pertama adalah mendorong pada para wakil rektor, para ketua prodi, dosen sampai ke mahasiswa untuk membangun rasa percaya diri yang kuat” tegasnya.
“Jika orang lain tidak percaya kita, tidak mengenal kita itu wajar. Yang bahaya adalah jika diri sendiri sudah tidak percaya pada (potensi) yang ada pada diri sendiri. Jadi ini yang harus dibangun kali pertama” imbuhnya.
Setelah itu, langkah kedua adalah melakukan pembenahan organisasi (internal) kampus. Perlahan – lahan percaya diri para dosen mulai tumbuh untuk tambil dengan menulis jurnal ilmiah baik yang terindek Scopus maupun Sinta.
“Alhamdulilah para Dosen UNFARI saat ini sudah terindek Scopus, dan untuk sinta sudah kategori 3, 4 dan 5” ujarnya.
Hal ini tak berhenti sampai disana, setiap prodipun diwajibkan untuk membuat jurnal ilmiah. Dengan habit yang tumbuh ditunjang dengan penguasaan teknologi informasi di era 4.0 membuat peringkat UNFARI pun mengalami peningkatan peringkat.
“Saat pertama kali masuk, kampus berada diatas2000 an. Alhamdulilah, tahun 2022 peringkat UNFARI versi EduRank sudah berada pada posisi 155 untuk nasional dan posisi 11 di Jawa Barat” terangnya.
“Alhamdulilah, jumlah mahasiswa pun setiap angkatan terus bertambah dari 300, 500, 800 dan sekarang sudah 1000 lebih mahasiswa setiap kali angkatan” ujarnya.
“Alhamdulilah, masyarakat saat ini sudah mulai mengenal UNFARI. Setiap tahun minat masyarakat untuk mengkuliahkan putra-putrinya di UNFARI selalu tinggi” imbuhnya.
Untuk meraih itu semua kuncinya, tegas Prof. Didin, adalah dengan percaya diri, bekerja secara sungguh-sungguh, kreatif, inovatif, bersabar dan tawakal pada Allah.
“Insya Allah dalam waktu dekat UNFARI akan memperluas kampus untuk menampung calon mahasiswa yang selalu membludak setiap tahunnya dan membuka program pasca sarjana” Pungkasnya. (***)
Discussion about this post