MADANIACOID – Di era digital ini, laptop menjadi perangkat penunjang yang sangat penting bagi mahasiswa. Sebagian besar tugas kuliah dikerjakan menggunakan laptop. Namun sayangnya, penggunaan laptop yang benar sering kali diabaikan. Mahasiswa terbiasa memangku laptop di tubuhnya yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan toasted skin syndrome.
Melansir laman Healthline, toasted skin syndrome adalah kondisi yang menyebabkan gatal, sensasi terbakar, hingga perubahan warna kulit. Hal ini terjadi setelah kulit terkena sumber panas berulang kali dalam jangka waktu lama. Meski suhunya tidak cukup panas untuk membuat luka bakar, namun panas dari barang elektronik menyebabkan kemerahan di area yang terpapar.
Apa Penyebabnya?
Toasted skin syndrome dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti panas kompor, kayu bakar, batu bara, dan sumber panas lainnya. Namun tanpa disadari barang elektronik juga mengeluarkan panas meski suhunya tidak terlalu tinggi. Dalam jangka waktu pendek mungkin tidak akan terasa, namun apabila dibiasakan dapat menimbulkan efek garal dan panas yang kemudian menimbulkan ruam pada kulit.
Paparan panas dalam jangka panjang menyebabkan perubahan pada serat elastis (yang menyusun kulit) dan pembuluh darah mikroskopis (di permukaan kulit). Saat kulit terpapar panas yang tidak terlalu tinggi—43 hingga 47°C, area yang terpapar dapat berubah warna menjadi kemerahan. Hal ini biasanya terjadi di paha kiri karena sebagian besar laptop dan ventilasi terletak di kiri perangkat.
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Saat gejala toasted skin syndrome masih terasa ringan, cara terbaik untuk mencegahnya lebih buruk ialah menjauhi sumber panas. Setelah beberapa waktu, kemungkinan ruamnya akan memudar dan iritasi dapat teratasi. Namun apabila efeknya sudah lebih buruk, maka akan lebih sulit untuk disembuhkan.
Melansir laman Byrdie, efek toasted skin syndrome dapat dieradakan dengan mengoleskan obat krim yang dijual bebas di apotek. Apabila yang terpapar adalah bagian kulit yang lebih tipis, kamu bisa menggunakan krim Hidrokortison 1-2%. Kemudian gel Differin 0,1% juga dapat memicu produksi kolagen yang bisa membantu proses pemulihan kulit karena panas.
Untuk meringankan rasa nyeri, dapat diatasi dengan meminum obat pereda nyeri seperti ibuprofen. Kamu juga bisa menggunakan cara yang lebih tradisional, yakni dengan mengoleskan gel lidah buaya pada bagian kulit yang terpapar. *** (Mahayuna Gelsha Supriyadi)
Discussion about this post