
Madania.co.id, Bogor -Trend kejadian bencana di Indonesia intensitasnya semakin tinggi, selain berdampak kepada korban jiwa, juga pada infrastrukur fasilitas umum.
Salah satunya, satuan pendidikan.
Jumlah satuan pendidikan yang terdampak bencana cukup banyak, mulai dari bangunan Taman Kanak-kanak, Sekolah hingga tempat Pendidikan non-formal lainnya.
Dalam upaya pengurangan risiko bencana di sektor pendidikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaksanakan kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sejak 2012 sampai hinggasekarang, untuk memberikan edukasi dan membangun kesiapsiagaan masyarakat secara signifikan dimulai pada satuan pendidikan yaitu lingkungan sekolah mulai dari siswa, guru, dan orang tua siswa.
Untuk mengampanyekan program SPAB, Direktorat Mitigasi BNPB menggelar webinar “Kolaborasi Peran Pentaheliks dalam Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai Bentuk Gerakan Pengurangan Risiko Bencana” secara virtual dan tatap muka di Bogor, Jawa BaratJumat (19/2/2021).
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, saat membuka webinar menyatakan, edukasi kebencanaan menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan sesegera mungkin, untuk mengurangi risiko dampak bencana pada satuan pendidikan .
“Edukasi kebencanaan menjadi salah satu ikhtiar yang wajib dilakukan sesegera mungkin dan bersama-sama. Edukasi ini juga menjadi arahan dari Bapak Presiden secara terbuka yang disampaikan pada saat Rakornas BNPB, yakni memasifkan edukasi kebencanaan berbasis sekolah dengan dukungan para Kepala Sekolah dan Guru,” Ujar Lilik.
Ia menambahkan, webinar ini bertujuan agar pemangku kebijakan di pusat dan daerah dapat menjalankan program SPAB.
“Masukan untuk risalah kebijakan nasional untuk pelaksanaan SPAB di Indonesia dan diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemangku kebijakan agar dapat menghasilkan kebijakan implementasi SPAB yang menyeluruh dan merangkul semua pihak,” katanya.
Sementara itu Direktur Mitigasi BNPB, Jhony Sumbung, berharap, program SPAB lebih ditingkat dengan kerjasama multi pihak agar dapat berjalan hingga seluruh daerah.
“Diharapkan kolaborasi pentaheliks dalam implementasi spab lebih ditingkatkan agar menjadi lebih masif serta dapat menjangkau hingga seluruh daerah di Indonesia,” Kata Jhony.
Kegiatan ini diisi oleh diskusi dengan narasumber dari perwakilan pemerintah pusat, daerah dan lembaga usaha dengan peserta berasal dari berbagai latar belakang seperti lembaga usaha, relawan, media, praktisi, dan umum.
Rekaman kegiatan webinar dapat disaksikan di Youtube BNPB Indonesia pada link berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=mRflqZkalC8.(m)
Discussion about this post