
Madania.co.id, Turki- Ibu Kota Turki, Ankara telah mengumumkan akan membuka kampus kejuruan perawatan kesehatan dan fakultas kedokteran di Cobanbey (Al-Ra’i), Suriah dekat perbatasan Turki.
Keputusan mengejutkan tersebut dipublikasikan di Surat Kabar Resmi Turki pada Jum’at (05/02) malam.
Dilansir Arab News (08/02/21), daerah Cobanbey di Kota Aleppo, Suriah Utara merupakan daerah yang didominasi oleh orang Turkmenistan di bawah kendali oposisi Suriah.
Sekolah kedokteran akan didirikan di bawah naungan Health Sciences University/Universitas Ilmu Kesehatan Turki.
Beberapa ahli menganggap tindakan tersebut sebagai dorongan untuk menumbuhkan infrastruktur sosial yang rusak di kawasan Suriah yang sedang dilanda perang tersebut.
Sementara yang lain mengatakan Ibu Kota Ankara mungkin menghadapi tuduhan dari Suriah atas campur tangan asing yang melanggar kedaulatan teritorialnya.
Sejak 2018, Turki telah membangun fakultas universitas rumah sakit di Suriah, termasuk di Afrin, Al-Bab dan Idlib, untuk mendorong kembalinya pengungsi Suriah. Juga pembangunan di distrik Cobanbey dan Al-Bab.
Sebuah kampus universitas didirikan di Al-Bab oleh Universitas Harran Turki untuk menyediakan pendidikan tiga bahasa yaitu bahasa Turki, Arab, dan Inggris.
Juga Yayasan Diyanet Turki membuka sekolah dasar untuk 1.100 siswa di provinsi barat laut Suriah, Idlib pada November 2020 lalu.
Kementerian Kesehatan Turki telah menyelesaikan tiga rumah sakit di Al-Bab, Marea dan Cobanbey dengan total kapasitas 475 kamar pasien.
Dengan usaha seperti itu di wilayah Suriah, Ibu Kota Ankara berharap dapat membujuk jutaan pengungsi di Turki untuk kembali ke Suriah, tetapi sejauh ini tidak berhasil.
Jomana Qaddour, rekan senior non-residen di Dewan Atlantik mengatakan bahwa pemerintah Turki telah menghubungkan Suriah Utara dengan negara Turki melalui penyediaan listrik dan air, keamanan, dan pemberian bantuan kemanusiaan secara lebih umum.
“Meskipun ada kebutuhan yang mendesak dalam proyek pendidikan terakreditasi di Suriah, mengingat fakta bahwa begitu banyak siswa telah kehilangan program pendidikan selama bertahun-tahun,” katanya kepada Arab News.
Pertikaian Hukum Internasional
Menurut Samuel Ramani, analis Timur Tengah Universitas Oxford, infrastruktur Turki dan proyek bantuan kemanusiaan harus mendapat dukungan dari Suriah sendiri, di daerah yang dikuasai pemberontak tersebut.
Karena bantuan kemanusiaan melalui organisasi internasional seperti PBB bisa berprasangka mereka berpihak pada rezim Assad dan Rusia.
“Tapi, pemerintah Suriah akan menolak intervensi kemanusiaan Turki dan mengklaim itu sebagai pelanggaran kedaulatan, dan Turki akan menghadapi gesekan dari Rusia dan Iran terkait masalah ini,” katanya kepada Arab News.
Ramani berpikir bahkan jika Turki merusak kedaulatan pemerintah yang diakui PBB di Suriah, maka hanya sedikit yang dapat dilakukan oleh komunitas internasional atau lembaga hukum.
“Selain itu, Turki mungkin dapat menggunakan alasan ‘Responsibility to Protect’ untuk membenarkan tindakannya, karena melindungi keamanan manusia dan kesehatan warga sipil Suriah, ketika pemerintah Suriah, Assad tidak memenuhi tanggung jawab kedaulatannya untuk melindungi warga sipil,” tambahnya.
Namun, kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan pada Minggu (07/02) bahwa “Suriah dengan tegas menolak keputusan rezim Turki untuk membuka fakultas dan institut karena ini dianggap tindakan berbahaya dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.”
“Keputusan batal ini merupakan kelanjutan dari praktik rezim Turki dalam memicu dan memperpanjang krisis di Suriah,” kata laporan SANA, berdasarkan sumber resmi dari Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat.
“Suriah menegaskan bahwa serangan rezim Turki terhadap kedaulatannya, termasuk pembangunan yang disebut (tembok pemisah) telah menjadi dalih yang disembunyikan rezim ini untuk membenarkan praktik terorisnya,” kata sumber itu.
Suriah juga menganggap pengadopsian kebijakan Turkifikasi di sekolah, serta berurusan dengan mata uang lira Turki dan membuka otoritas bagi Turkish Post adalah bagian dari praktik terorisnya, tambah laporan tersebut. (dzk)









Discussion about this post