Madania.co.id – Siapa yang tidak kenal dengan aplikasi zoom ini ? zoom ini adalah salah satu media yang mewadahi setiap pengguna yang ingin bercakap cakap atau bekerja menggunakan media video.
Tahun 2020, pandemi covid 19 datang menghampira manusia di muka bumi ini. Dengan adanya virus covid ini semua aktivitas terganggu, dari mulai kerja yang mengharuskan pergi ke kantor menjadi WFH (work from home), aktivitas sekolah menjadi daring, toko toko yang berjualan banyak yang gulung tikar akibat ini.
Dengan ini, aplikasi video telepon ini atau yang sering di dengar Zoom menawarkan media untuk mempermudah penggunaan layanan yang sering di butuhkan. Semua beralih menggunakan aplikasi video ini dari mulai bekerja, bersekolah dan lain lain.
Pada tahun 2020 dilaporkan, pendapatan yang meroket di dorong oleh lonjakan pelanggan bisnis dari banyak perusahaan yang terpaksa beralih ke pekerjaan jarak jauh.
Namun, seiring berjalannya waktu dan pandemi covid 19 mulai normal Kembali dan mengharuskan semua pekerjaan maupun sekolah Kembali menjalani aktivitas seperti biasanya.
Pada tahun ini, 7 Februari 2023, perusahaan Vidio telepon mengkonfirmasi akan melakukan PHK sebanyak 1.300 pegawainya menyusul melambatnya permintaan pada layanan video setelah pandemi Covid 19 perlahan memudar.
CEO Zoom Eric Yuan mengatakan dia akan bertanggung jawab akan memangkas gajinya sampai 98 persen dan tidak akan mengambil bonusnya pada tahun mendatang.
Di lansir dari tempo.com, “kami bekerja tanpa Lelah, namun kami juga membuat kesalahan. Kami tidak banyak cukup menggunakan waktu seperti yang seharusnya kami lakukan untuk menganilisis tim kami atau melakukan penilaian saat kami tumbuh secara berkesinambungan menuju prioritas kami “ kata Yuan selaku CEO Zoom.
Pada pandemi muncul, Zoom merekrut banyak sekali karyawan untuk bekerja di perusahannya, untuk memenuhi segala permintaan, namun sekarang zoom sudah seperti perusahaan Amerika pada umumnya, yang harus mengekang biaya.
Terkait PHK ini, Zoom akan mengeluarkan dana sekitar USD 50 juta hingga 69 juta (1 triliun) Pada tahun kedepannya. (***)
Discussion about this post