Madania.co.id, AS- Setiap tahun selalu menjadi antisipasi atas bencana banjir yang mengancam, hujan lebat dan salju yang mencair di awal musim semi menjadi berkah bagi Masjid An-Nur di Minneapolis tahun ini.
Masjid Minneapolis berjuang melawan masalah banjir selama bertahun-tahun karena air biasanya langsung membanjiri bangunan masjid.
“Selama bertahun-tahun kami menghabiskan ribuan dolar, bahkan sering begadang dan tidak bisa tidur karena mengatasi masalah ini,” kata pemimpin masjid itu, Imam Makram El-Amin, kepada Sahan Journal.
“Hal itu benar-benar menjadi bencana bagi kami,” tambahnya, seperti dilansir About Islam (18/03/21).
Sebagai masjid yang ramah lingkungan pertama di kawasan ini, pada tahun ini bangunan tersebut tidak mengalami banjir berkat jaringan baru taman hujan, yang dipasang dengan memakan biaya 60 ribu USD (sekitar 867 juta IDR) dalam bentuk uang hibah publik.
Melayani jemaah kecil Afrika-Amerika, Masjid An-Nur telah berkembang pesat dalam 25 tahun terakhir, dan El-Amin yang menjadi imam masjid tersebut.
Masjid Ramah Lingkungan
Masjid An-Nur telah bekerja untuk mengurangi jejak karbonnya selama bertahun-tahun, mengelola program daur ulang dan membuat kompos dari sisa-sisa program bank makanan komunitasnya yang besar.
Prosesnya mengambil sebagian besar listrik dari taman surya komunitas Kuil Shiloh dan menggunakan lampu LED yang ramah lingkungan.
El-Amin yakin upaya ini sejalan dengan pesan Islam tentang pelestarian lingkungan. Menurutnya, “semua hal ini ditemukan tempatnya dalam Islam.”
Menjadi masjid ramah lingkungan pertama di kawasan ini bukan satu-satunya prestasi Masjid An-Nur yang menjalankan bakti sosial.
Salah satunya adalah Al-Maa’uun, organisasi nirlaba yang memiliki akar kuat di komunitas Minneapolis. Masjid An-Nur Minneapolis Utara telah menginkubasi program Al-Maa’uun selama sepuluh tahun yang lalu.
Al-Maa’uun melakukan pekerjaan penting dalam mengatasi kerawanan pangan, termasuk program tanggap COVID. Ia bekerja dalam menyediakan 200 ribu makanan hangat untuk lebih dari 200 rumah tangga yang membutuhkan. (dzk)
Discussion about this post