MADANIACOID.– Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengatakan Bio Farma memiliki komitmen dalam pengembangan komoditi lokal masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Saat ini ada 5 kultivar pisang unggul yang dapat dijadikan sumber bibit unggul yaitu kultivar pisang raja bulu, pisang dongdot, pisang roid, pisang kapas, dan pisang kapok” Ujar Honesti Senin 30 Januari 2023.
“Pembudidayaan pisang ini mengadopsi sistem produksi vaksin yang ada di Bio Farma” imbuhnya.
Honesti menjelaskan, Program budidaya pisang yang kami terapkan, hampir sama dengan program Re-Grass yang diterapkan kepada Peternak Milenial binaan Bio Farma, yaitu mengadopsi sistem produksi vaksin.
“Dimana ada master seed dan working seed” ujarnya.
Master seed ini adalah pengumpulan bibit terbaik sehingga menjadi media pembenihan bibit unggul, yang kemudian diperbanyak di area working seed.
“Di area working seed itu yang nantinya akan dikembangakan menjadi tanaman budidaya pisang bagi masyarakat” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi TJSL, Tjut Vina menyampaikan bahwa Bio Farma melihat adanya potensi pertanian di wilayah Jatigede.
“Potensi itu adalah pemanfaatan pisang lokal yang tumbuh dan berkembang baik di Jatigede, namun belum dikembangkan secara maksimal” ujarnya.
Program ini, ujarnya akan fokus pada cara pertanian terpadu melalui sistem multiple cropping. Sehingga komoditas pertanian di wilayah Jatigede meningkat secara produktivitas dan kualitas.
“Permasalahannya adalah masyarakat di wilayah binaan belum mampu memaksimalkan potensi dari keberlimpahan komoditas tersebut” ungkapnya.
Potensi hasil pisang yang dikelola oleh masyarakat Jatigede walaupun belum menerapkan teknologi budidaya yang standar atau sesuai GAP (Good Agriculture Practice) tetap memberikan hasil panen namun dengan kondisi kualitas yang sangat bervariasi.
“Beragamnya hasil panen karena memang masyarakat belum sepenuhnya sadar akan penerapan teknologi standar tersebut” pungkas Vina.
Seperti diketahui, saat ini Bio Farma melalui program TJSL menggandeng pemerintah setempat dan expertise dari akademisi mengomptimalkan potensi kelompok tani desa Mekarasih Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
Program TJSL diberikan kepada masyarakat di desa Mekarasih Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang yang terkena dampak pembangunan waduk jatigede.
Dengan harapan kedepan akan memiliki kemandirian dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada diwilayahnya. (RLS)
Discussion about this post