Madania.co.id – Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan pendidikan khusus yang diperuntukan untuk anak berkebutuhan khusus. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau kelas dan laboratorium di SLB Negeri Citeureup, Kota Cimahi, Rabu (15/2/2023).
Wagub Uu memberikan apresiasi bahkan merasa bangga tentang prestasi dan keahlian yang dimiliki peserta didik di SLB Negeri Citeureup. Sebagaimana dilansir dari laman resmi Jabarprov.go.id pada Jumat, 17 Februari 2023.
“Saya hadir ke sini sebagai bukti bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tidak membedakan mana SLB mana SMA. Semua memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan karena itu adalah kewajiban kami,” ungkap Wagub Uu Ruzhanul.
Rasa bangga Uu kepada peserta didik di SLB Negeri Citeureup ini, yang memiliki bakat atau kemampuan luar biasa.
“Dan saya merasa bangga mereka belajar di sini. Ada yang bisa bongkar motor, baca Qur’an, juga kemampuan-kemampuan yang lain sebagai bekal mereka di masa datang,” ujarnya.
Wagub Uu menuturkan pula, para siswa di SLB tak hanya diberikan pendidikan yang bersifat duniawi, melainkan juga sesuai dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin, mereka mendapat pendidikan yang bersifat ukhrawi seperti tahfiz Qur’an.
Harapan Uu Ruzhanul Ulum
Oleh karena itu, diharapkan pada masyarakat yang memiliki keluarga atau anak difabel untuk selalu didorong mau belajar dalam meningkatkan potensi karena menurutnya, sekalipun sebagai difabel harus memiliki kemandirian dan keahlian.
“Bagi masyarakat yang memiliki keluarga yang difabel tolong jangan dibiarkan di rumah, apalagi sampai disembunyikan karena malu, tetapi harus disuruh belajar,” tuturnya.
Sangat penting bagi para keluarga yang memiliki anak difabel untuk memperhatikannya. Menjadikan mereka bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan kemampuannya sendiri.
“Kita sebagai orang tua akan meninggal, di saat ada kita mereka terurus bisa terpenuhi kebutuhannya. Tapi di saat kita tidak ada sementara mereka tidak memiliki kemampuan, maka akan menjadi beban,” ujar Uu.
Maka dari itu, selagi orang tua dan keluarga masih ada, mereka supaya diberi semangat dalam menggali kemampuan dan keahlian, salah satunya dengan dimasukkan ke SLB, insya Allah kehadirannya akan bermanfaat.
“Harapan kami, mereka yang difabel bisa keluar dari sini tidak menjadi beban keluarga, pemerintah, dan masyarakat karena mereka memiliki kemampuan yang ujung-ujungnya bisa mendapatkan pekerjaan dan rezeki dari kegiatannya sendiri. Itu yang kita harapkan,” tutupnya.
Discussion about this post