![Otoritas Israel](http://beritapensiunan.com/kuckylru/2021/01/67908_373.jpg)
Madania.co.id, Palestina- Konflik Palestina-Israel terus terjadi hingga saat ini, pada Jum’at (15/01) kemarin, Israel mencegah warga Palestina untuk memasuki Masjid Al-Aqsa.
Polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk mencapai Haram al-Sharif/Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Jum’at.
Dilansir Iqna (16/01/21), mereka menghentikan jemaah di pos pemeriksaan di pintu masuk ke Kota Tua dengan dalih pencegehan penyebaran Covid-19.
Otoritas keamanan Israel hanya mengizinkan jemaah yang tinggal di Kota Tua (penduduk sekitar) untuk mencapai Masjid Al Aqsa.
Setelah dicegah mencapai masjid, warga Palestina akhirnya melaksanakan salat Jum’at di dekat tembok Kota Tua.
Dalam khutbah Jum’atnya, Imam Yusuf Abu Sneina, Syekh Al Aqsa mengecam atas para jemaah yang diblokir untuk mencapai masjid.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa hal ini dapat dilihat sebagai bagian dari rencana Israel untuk menghakimi Yerusalem dan menghancurkan identitas Arab Palestina.
“Israel memanfaatkan wabah virus korona untuk menjalankan rencana bermusuhannya terhadap Palestina,” kata juru bicara gerakan Jihad Islam Dawoud Shihab.
Pada 7 Januari, pemerintah Israel memberlakukan lockdown nasional selama dua minggu.
Israel menduduki Yerusalem Timur al-Quds di mana masjid Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.
Pada tahun 1980, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui komunitas internasional, Israel mencaplok seluruh kota Yerusalem dan mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi yang memproklamirkan diri “abadi dan tidak terbagi”.
Bagi umat Islam, Al Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia setelah Mekah dan Madinah.
Namun orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai “Temple Mount”, mengklaim itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno. (dzk)
Discussion about this post