Madania.co.id, Bandung – Kabupaten Bndung kini memiliki tiga muatan lokal (mulok) pendidikan.
Ketiga mulok tersebut yakni Pendidikan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda, serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran.
Guna memastikan terimplementasikannya tiga mulok dalam kurikulum pendidikan, Bupati Bandung Dadang Supriatna menggelar Bupati Kunjungi (Buku) Sekolah
Sekolah pertama yang menjadi sasaran Buku Sekolah adalah SDN Nengkelan Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey.
Alhamdulillah, SDN Nengkelan Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey terpilih menjadi lokasi pertama pada kegiatan Buku Sekolah. Di sini kami ingin mencari tahu apakah tiga muatan lokal yang telah canangkan sebelumnya sudah terimplementasikan dengan baik atau belum. Jika ada kendala, nanti kami cari solusinya bersama-sama,” kata bupati dalam kegiatan Rabu (3/8) tersebut.
Menurut fia, penerapan tiga mulok yang dimiliki Pemkab Bandung ini sudah selaras dengan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek) RI.
PPK, lanjutnya, merupakan upaya menumbuhkan dan membekali generasi muda agar memiliki bekal karakter baik, keterampilan literasi yang tinggi, dan mampu berpikir kritis dengan menjadikan religiusitas, nasionalisme, dan kemandirian menjadi sebagai fokus utama PPK.
“Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus yang dilakukan satuan pendidikan agar dapat menanamkan nilai-nilai karakter pancasila dalam diri peserta didik, antara lain dengan mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah,” ujar bupati yang akrab disapa Kang DS itu.
Ia mengungkapkan, tiga mulok dalam kurikulum pendidikannya sudah diimplementasikan sejak tahun ajaran 2021/2022.
Dia berharap, mulok tersebut dapat membentuk generasi Kabupaten Bandung yang Bedas baik secara intelektual maupun spiritual.
“Seluruh siswa di Kabupaten Bandung wajib mempelajari tiga muatan lokal ini. Jangan sampai para siswa kita memiliki karakter buruk, tidak mengenal bahasa dan budaya sendiri, apalagi tidak berakhlak mulia,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Rully Hadiana menyampaikan, kegiatan Buku Sekolah berfungsi untuk memastikan kelayakan fasilitas pendidikan di Kabupaten Bandung.
“Nanti kita akan inventarisir dan menyisir sekolah-sekolah yang belum layak baik dalam hal sarana dan prasarana atau pun kesiapan tenaga pengajarnya. Tentunya sekolah tersebut akan kita prioritaskan untuk mendapatkan program dari Dinas Pendidikan,” katanya.(m)
Discussion about this post