MADANIACOID – Namanya Kintamani, sebuah kecamatan seluas 366,92 km2 yang berada di Bangli, satu-satunya kabupaten yang tidak punya pantai atau laut. Lokasinya sekitar 60 km dari pusat kota Denpasar atau 1,5 jam perjalanan darat.
Dikutip dari indonesia.go.id, Kintamani berasal dari kata Cintamani, dalam sloka 65 disebut sebagai Asta Guna atau tempat yang dikehendaki. Lain lagi pendapat mendiang tokoh budaya dan sastra kuno setempat, I Nyoman Singgin Wikarman. Ia memperkirakan, Kintamani atau Cintamani dalam kitab Weda diartikan sebagai sesuatu yang dapat memberi kebahagiaan lahir dan batin.
Sebagai daerah di ketinggian, kabut tebal acap menyelimuti sebagian Kintamani sejak pagi hingga siang hari, utamanya pada Agustus hingga Maret. Kabut sangat tebal dapat terbentuk saat puncak musim hujan November–Februari.
Kalau ingin merasakan sensasi menikmati kabut tadi, datanglah sebelum jam 7.00 Wita. Silakan langsung mencari persinggahan di kedai-kedai makan atau warung kopi modern di sepanjang Jalan Raya Kintamani. Tepatnya di sekitar Penelokan, Desa Kedisan, yang berada pada ketinggian 1.495 meter dari permukaan laut. Pengelola umumnya menyediakan pelataran terbuka yang posisinya ada di belakang bangunan kedai, menghadap ke Gunung Batur dan Danau Batur.
Selain pesona kabutnya, Kintami mempunyai objek wista lain seperti Pura Ulun Danu Batur, tempat persembahyangan terpenting dan pemelihara harmoni dan stabilitas seluruh pulau. Pura dibangun pertama kali abad ke-17 dan mewakili arah utara pulau. Keberadaan pura didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan Dewi Danu, dewi lokal Danau Batur.
Lokasi wisata penting lainnya adalah Museum Geopark Kintamani yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Penelokan. Di atas lahan seluas satu hektare, berdiri beberapa bangunan dan tepat menghadap ke Gunung Batur dan Danau Batur. Bangunan utama sekilas didesain seperti limas dan mirip bentuk gunung api. ***(Aulia Nurul Fauziah)
Discussion about this post