MADANIACOID.– Ada yang lain dari pembinaan para kader posyandu kali ini. Kegiatan yang biasanya dilakukan dari satu posyandu ke posyandu lainnya, kini berganti skema menjadi cerdas cermat.
Setelah melewati seleksi selama sebulan, dari 30 kecamatan, terpilihlah 6 kecamatan yang masuk ke Lomba Cerdas Cermat Kader Posyandu se-Kota Bandung, Selasa 1 November 2022.
Kecamatan yang lolos antara lain, Andir, Cibiru, Batununggal, Antapani, Bandung Kidul, dan Cicendo.
Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, kegiatan ini menjadi inovasi segar yang dibuat oleh Pokja 4.
“Biasanya kita langsung pembinaan itu datang ke posyandu-posyandu. Tapi, sekarang kita ingin menguji apakah para kader paham tentang ilmu keposyanduannya dan ilmu pengetahuannya,” ujar Yunimar di Gedung Graha Binagkit Jalan Sukabumi.
Ia menambahkan, pembinaan seperti ini baru pertama kali dilakukan di kader posyandu Kota Bandung. Melalui kegiatan ini, ia mengaku bisa melihat sejauh mana pemahaman para kader mengenai beragam program yang ada di posyandu.
“Mudah-mudahan dengan lomba ini mereka terus belajar. Bukan hanya saat pelaksanaan lomba, tapi ke depannya mereka juga akan terus membaca dan belajar,” katanya.
“Sehingga apa yang kita sampaikan dari PKK Kota Bandung, melalui para kadernya bisa sampai ke masyarakat. Itu tujuannya,” imbuh Yunimar.
Setelah berlomba selama dua jam, skor akhir yang diperoleh tiap regu kecamatan sebagai berikut:
Regu A: Andir memperoleh 530.
Regu B: Cibiru memperoleh 225.
Regu C: Batununggal memperoleh 640.
Regu D: Antapani memperoleh 600.
Regu E: Bandung Kidul memperoleh 650.
Regu F: Cicendo memperoleh 190.
Sehingga terpilihlah Bandung Kidul sebagai Juara 1. Lalu disusul Batununggal sebagai Juara 2. Kemudian, Antapani sebagai Juara 3.
Masing-masing regu memperoleh hadiah berupa uang tunai tabungan dari Bank BJB sebanyak:
Juara 1: Rp2.250.000
Juara 2: Rp1.950.000
Juara 3: Rp1.650.000
Juara Harapan 1: Rp1.350.000
Juara Harapan 2: Rp1.050.000
Juara Harapan 3: Rp750.000
Seusai penyerahan hadiah, piala, serta piagam, Pendamping Posyandu Juara (PPJ) Kecamatan Bandung Kidul, Adelia Komalasari menjelaskan, persiapan yang timnya lakukan termasuk sangat singkat.
“Kami hanya melakukan persiapan dua kali di bulan September. Setiap hari Sabtu kita kumpul, belajar bersama, sambil ngebotram (makan bersama). Kita lebih memperbanyak kebersamaan, duduk bareng, dan ngobrol,” ungkap Adelia.
Ia juga berpesan agar timnya jangan merasa tegang dan tertekan. Semua harus enjoy dalam belajar mendalami ilmu posyandu.
“Kita maju di kegiatan ini dengan enjoy. Refreshing untuk materi-materi tentang posyandu. Saya yakin ibu-ibu ini sudah lama menjadi kader posyandu, pasti sudah paham betul,” akunya.
Ketiga peserta tim posyandu Bandung Kidul yakni Sri Hidayati, Titin Fuadah, dan Yeti Herawati sudah bergabung menjadi kader posyandu sejak 12 tahun silam.
Seperti Yeti, sejak 2010 ia terjun bergabung ke kegiatan posyandu. Sehingga baginya tak ada soal yang sulit selama ia melewati lomba cerdas cermat pagi ini.
“Sebenarnya tidak ada pertanyaan yang terlalu sulit. Banyaknya itu kita terkecoh dengan soal karena kurang teliti menyimak. Dan tadi juga kurang cepat di beberapa soal saat babak rebutan,” ungkap Yeti.
Baginya, kegiatan pembinaan kader posyandu dengan skema cerdas cermat seperti ini bisa mengingatkan kembali peran dan fungai para kader posyandu. Terlebih setelah dua tahun posyandu sempat vakum karena pandemi Covid-19.
“Lomba ini juga semakin menambah wawasan. Kita ingin memberikan solusi lain untuk ibu-ibu dalam meningkatkan kinerja kita,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga berharap, dengan hidupnya kembali aktivitas posyandu jelang pascapandemi Covid-19, bisa meningkatkan status gizi anak di Kota Bandung.
“Selain itu, kita juga bisa lebih fokus dan bekerja sama kembali untuk meningkatkan status gizi anak-anak di wilayah kita masing-masing. Dan semoga bisa menambah nilai ibadah kita dalam menolong tetangga,” harapnya. (din)**
Discussion about this post