Madania.co.id, Bandung – Perayaan Imlek tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lantaran kondisi pandemi Covid-19 belum juga mereda.
Adapun, Vihara Dharma Ramsi, Kota Bandung, yang sebelumnya selalu ramai didatangi umat Konghucu untuk beribadah, kini yang datang beribadah tak terlihat banyak, Jumat (12/2/2021).
Pengelola Vihara Dharma Ramsi, Asikin, mengakui perayaan Imlek tahun ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan pun dipastikan ditiadakan.
“Hiburan sudah enggak, kan sudah dibilangin tidak boleh berkerumun, nah kalau barongsai keluar, orang-orang sekitar sini ngumpul gak? Kan kita susah, diusir salah gak diusir salah. Gak ada barongsainya,” ujarnya.
Menurut pantauan di lokasi, sebelum masuk ke dalam vihara harus melalui pengecekan suhu tubuh terlebih dulu. Terlihat pula puluhan lilin penerangan yang bermakna kebahagiaan dan kesehatan telah menyala.
Sementara itu, Relawan Vihara Dharma Ramsi Awakwan mengatakan, dalam kondisi pandemi diperkirakan hanya sekitar 30 persen umat yang datang ke vihara untuk beribadah. Jika di bagian dalam vihara sudah penuh, maka bakal dilakukan pembatasan agar tak terjadi kerumunan.
“Di sini selalu diterapkan, 3M itu dipakai. Pengecekan suhu ada, rapid test kita gak ada tapi sebelum dibuka tiap hari itu selalu kita semprot dulu disinfektan,” kata dia ketika ditemui di lokasi, Jumat (12/2).
Awakwan pun menilai kerumunan tak akan terjadi di vihara sebab dewa yang terdapat di sana jumlahnya cukup banyak. Biasanya, jika tak ada pandemi, vihara disesaki oleh umat yang datang untuk beribadah. Akan tetapi, sehari sebelum Imlek, pengurus vihara telah mengimbau agar beribadah di rumah masing-masing.
“Kalau gak ada pandemi mah biasanya penuh karena kita sebelumnya udah ada info melalui WhatsApp ke umat sudah dikasih tau sebaiknya kalau bisa jangan ke kelenteng,” ucap dia.
Lebih lanjut, Awakwan berharap pandemi cepat berlalu dan Indonesia kembali seperti sedia kala. Adapun soal pesan perdamaian, dia berharap antar umat beragama di Indonesia dapat terus bergandeng tangan menjaga kemajemukan demi kemajuan bangsa.
“Mudah-mudahan pandemi cepat lewat, kita sehat semua, jadi negara kuat,” pungkasnya. (mrf)
Discussion about this post