MADANIACOID – Dalam kerangka mengkaji praktik komunikasi kehumasan dan kejurnalistikan di dunia pertelevisian, sebanyak 55 mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan studi visit ke Studio Trans7, Selasa (07/052024).
Kegiatan yang diinisiasi Korps Protokoler Mahasiswa Jurusan (KPMJ) Ilmu Komunikasi Periode 2023-2024 ini bertajuk Visit to Company with Ilkom (Vistokom).
Program kerja unggulan ini dilaksanakan dengan tujuan mempelajari perspektif komunikasi dalam sebuah perusahaan. “Salah satunya melalui kunjungan ke salah satu stasiun televisi ternama di Indonesia yaitu, Trans7,” kata Ketua KPMJ, Sadam.
Dalam program Studi visit ini, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr. Encep Dulwahab, M.I.Kom berharap para mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat memperdalam dan menambah wawasan dari mulai proses produksi, cara televisi menjaga citra positif, strategi para pengelola televisi untuk mampu menghadapi era teknologi yang semakin maju, hingga jenjang karir di bidang pertelevisian.
Manfaat Studi Visit
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Dr. H. Enjang Muhaemin, M.Ag yang hadir mendampingi kunjungan mahasiswa ke Trans7 ini bersama Kaprodi Ilmu Komunikasi Humas Dyah Rahmi Astuti, S.Sos, M.Si, C.PR dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik Abdul Azis Ma’arif, S.Sos, M.Si.
“Baik bagi mahasiswa humas maupun mahasiswa jurnalistik, kunjungan ke Trans7 ini sama-sama memiliki manfaat. Bagi mahasiswa humas, wawasan tentang bagaimana media televisi membangun brand image dan mempertahankan citra positif menjadi manfaat tak penting yang tak dapat diabaikan,” papar Enjang.
Bagi mahasiswa jurnalistik, manfaatnya juga tentu sangat luar biasa. “Selain dapat memahami bagaimana proses lahirnya program siaran, memilih talent, menentukan segmen pemiarsa, juga dapat memperdalam bagaimana tantangan dan strategi dunia jurnalistik televisi di era digital saat ini,” tandasnya.
Pesan untuk Mahasiswa Komunikasi
Membahas tentang jenjang karir, mendorong antusias para peserta untuk mengetahui bagaimana cara agar dapat bergabung menjadi bagian dari stasiun televisi, khususnya Trans7.
Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi yang saat ini cukup ketat persaingannya, Trans7 berpesan agar kita dapat terus belajar dan menumbuhkan ciri khas diri yang dapat meningkatkan nilai kita untuk bersaing di jenjang karir.
Nilai dan asal universitas tentunya hal yang penting, tapi bukan satu-satunya faktor utama untuk bisa bergabung ke sebuah stasiun televisi, khsusunya Trans7.
“Yang pasti, kita harus mempunyai ciri khas, dan percaya diri. Dengan begitu kita pasti dilirik. Misalnya nih, staf magang kita ini, Allen, dia reach out langsung melalui email kita. Karena dia punya ciri khas yang berbeda dari kandidat lainnya, dia bisa bergabung ke Trans7,” jelas Citra, salah seorang Public Relations Trans 7.
Tidak hanya mengenai karir, Public Relations Trans7 ini juga memberikan wawasan mengenai proses lahirnya program tayangan televisi dan rating yang mengikutinya. Hasilnya bagi sebuah stasiun televisi terkadang dinilai kurang adil.
Rating program siaran televisi lebih didasarkan pada hasil survey Nielsen. Sebuah program yang disusun oleh bagian kreatif dilihat ratingnya dengan berdasar pada sampel kebiasaan konsumen dalam sebuah media.
Implikasinya jangan heran jika ada program yang bagus, memberikan pengetahuan, dan hal positif lainnya, namun harus dihentikan, karena melihat bagaimana kebiasaan dan kesukaan dari jumlah penonton terbanyak.| Naura Jannah Rahmadyah
Discussion about this post