Madanioa.co.id, Bandung –Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi, meminta, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Misalnya, menurut dia, kubutuhan oksigen yang sekarang mengalami kelangkaan hingga mengakibatkan kematian banyak orang, sebenarnya itu tidak akan terjadi bila di setiap luskesmas tersedia minimal satu tabung gas, sehingga bisa dipinjamkan kepada warga yang membutuhkan secara bergantian.
Untuk itu dia meminta selain tabung oksigen, perhatikan pula kebutuhan warga lainnya, karena kebutuhannya itu tidak hanya pada sembako.
Masyarakat, lsnjutnya, membutuhkan juga multivitamin, buah-buahan, dan kebutuhan lainnya, terutama bagi warga yang tengah menjalani Isolasi Mandiri (Isoman).
“Bagi warga yang isoman yang meninggal di rumah sakit bisa langsung di urus mereka.Tapi sebaliknya bagi warga yang isoman di rumah sendiri, dan meninggal dunia, dapat membahayakan semua pihak terdekat dengan korban,” katanya di riang Fraksi, Selasa (6/7/2021).
Jadi, menurut dia, perlu dibentuk relawan yang dibina puskesmas atau rumah sakit, guna mengatisipasi masalah tersebut, tidak perlu banyak, cukup 2 orang yang dilatih, dipersiapkan APD, sarana prasarananya, hingga cara pemulasaraan jenazah korban covid- 19 yang benar.
Dengan pengawasan langsung dari puskesmas, Fahmi yakin, permasalahan warga yang meninggal karena covid akan tertanggulangi dengan baik oleh dua orang relawan itu dan ketakutan masyarakat akan terpapar pandemi bisa hilang karena sudah ditangani relawan binaan, minimal di setiap desa ada dua orang relawan.
Jangan sampai karena keterbatasan tenaga medis, ia mejnyebutkan, pasien isoman yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit jadi terabaikan.
Dengan alasan masyarakat atau tenaga kesehatan tidak mengetahui cara mengurus dan melakukan pemulasaraan jenazah, maka, menurut dia, perlu dibentuk tim relawan di setiap desa.
Hal lainnya, yang menjadi prioritas, kata dia, khususnya kepada semua Satuan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, harus cepat tanggap atas situasi dan kondisi saat ini.
Karena, ia khawatir, akibat kelalaian itu mengakibatkan semakin meningkatnya warga yang terkonfirmasi covid-19.
“Jelas untuk masalah itu pemerintah tidak bisa bekerja secara personal, harus ada kebersamaan dari semua elemen masyarakat untuk mendukungnya dan melaksanakan protokol kesehatan dengan benar secara bergotong royong,” ujarnya.
Dia mengemukakan, kemarin Pemkab Bandung sudah mendistribusikan bantuan sosial yang akan dikirim ke masyarakat.
Namun dia meminta data yang ada bisa dirapihkan terlebih dahulu.
Tujuannya, lanjut dia, jangan ada warga miskin lagi yang mengeluh karena tidak terdaftar.
“Untuk memaksimalisasikan kerja dan kebersamaan itu, saya juga meminta kepada MUI, Kementerian Agama dan yang lainnya, bisa turut andil dalam upaya menekan dan memutus mata rantai penyebaran pandemi covid 19,” katanya. (m).
Discussion about this post