Madania.co.id – Ulat sutra merupakan serangga holometabola dengan proses metamorfosa yang sempurna. Ulat sutra banyak ditemukan di Indonesia biasanya di pohon yang berdaun lebat. Dan kebanyakan orang Indonesia tidak suka dengan bentuknya, karena menggelikan.
Meskipun menggelikan, ulat sutera ternyata merupakan salah satu jenis ulat yang membawa banyak manfaat untuk kehidupan manusia.
Tentunya kamu sudah pernah mendengar bahwa ulat sutera identik dengan kain sutera karena memang bahan bakunya berasal dari sana.
Namun, manfaat ulat sutera tidak sekedar itu saja. Ulat sutera dapat memberi manfaat kesehatan untuk tubuh dan merawat kesehatan kulit. Bahkan, ulat sutera juga bisa menjadi camilan atau kudapan.
Berikut manfaat ulat sutra yang telah madania kumpulkan dari berbagai sumber.
Dapat Dijadikan sebagai Obat Tradisional
Bagi masyarakat Tiongkok, ulat sutera merupakan obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Ramuan obat yang berasal dari ulat sutera diklaim dapat mengobati masuk angin, mencairkan dahak, hingga meredakan keiang-kejang.
Untuk teknisnya, ulat sutera dapat diolah terlebih dahulu baru kemudian menjadi ramuan obat. Namun, ulat sutera juga bisa dikonsumsi secara langsung dengan merebusnya terlebih dahulu.
Menjaga Kecantikan Kulit
Siapa sangka, kepompong ulat sutera ternyata punya manfaat yang baik untuk merawat kecantikan kulit wajah. Hal ini karena komposisi jaringan pada ulat sutera diketahui mirip dengan struktur kulit manusia. Selain itu, kepompong sutera juga mengandung asam amino dan pH yang baik untuk merawat kulit wajah.
Maka dari itu, tidak heran jika kini sudah banyak klinik kecantikan yang menawarkan produk perawatan kepompong sutera. Bahkan, perawatan kepompong sutera pun sudah menjadi tren kecantikan yang terkenal di Jepang dan Thailand.
Menjadi Kudapan dan Camilan Ringan
Apakah kamu pernah berpikir untuk mengonsumsi ulat sutera? Tenang, hal ini ternyata bukan hal yang aneh di Tiongkok dan Korea.
Bagi masyarakat Tiongkok, ulat sutera menjadi camilan kering yang enak. Orang-orang akan membakar atau memanggang ulat sutera sampai mengering lalu setelahnya akan dibersihkan dan sudah menjadi santapan yang siap untuk dikonsumsi.
Sementara di Korea, ulat sutera juga dihidangkan sebagai sajian makanan. Bedanya, ulat sutera tidak dibakar atau diapnggang, melainkan direbus bersama rempah-rempah tertentu.
Discussion about this post