Audiensi sopir angkot dengan Komici C DPRD Kabupaten Bandung. (Foto: ist)
Madania.co.id, Bandung – Sambil meneteskan air mata, salah seorang pengurus AIC (Angkot Indonesia Club) Nusantara, Anton, meminta kebijakan dari pemerintah agar menghargai sopir angkot terkait keberadaan Bus Trans Metro Pasundan (TMP), yang diindikasikan samgat merugikan para pengusaha dan sopir angkutan umum.
Apalagi di bulan puasa ini, diakuinya, pendapatan sopir berkurang.
Sehingga, lanjut dia, bukan menghasilkan melainkan mengalami kerugian secara finansial.
Memang, iaa akui, ini masalah perut, tapi masalah ini bisa berkembang bagi kehidupan sopir d alam kehidupannya.
“Kami mohon benahi keberadaan angkot dulu sebelum memberlakukan TMP,” kata Anton di ruang Komisi C, Selasa (19/ 2022).
Dalam kesempatan itu, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, berharap, semua peserta audensi menempuh mekanisme yang benar.
Iamengatakan, jangan sampai melanggar aturan atau pelanggaran hukum yang berdampak pada bertambahnya beban penderitaan keluarga.
Kusworo siap mengawal jika peserta audensi mematuhi aturan dengan menempuh mekanisme yang benar.
“Kalau perlu saya siap mengongkosi peserta audensi untuk maju ke provinsi dengan syarat sudah menempuh mekanisme,” ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, menanggapi permasalahan tersebut dengan mengontak anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, yang langsung mendapat respon dan menunggu surat permohonan dari DPRD Kabupaten Bandung.
“Segera kita akan membuat surat dan disampaikan besok ke DPRD Provinsi Jabar,” katanya setelah menerima jawaban.
Ketua Komisi C, H. Yanto Setianto, mengungkapkan, audensi yang dilakukan para sopir angkot ini sudah benar dan tepat sasaran.
Jadi.langkah selanjutnya yang akan ditempuh dengan melayangkan surat ke DPRD Provinsi Jawa Barat untuk meminta waktu.
Yanto merasa prihatin atas nasib sopir angkot dengan keberadaan TMP.
“Sudah besar ruangannya, juga gratis. Jelas sangat merugikan sopir angkot,” katanya.(m)
Discussion about this post