
Madania.co.id, Arab Saudi- Saat dunia bersiap untuk Ramadan kedua pada masa covid-19, pemerintah Saudi mengumumkan pada Minggu (28/03) bahwa tidak akan ada pertemuan buka puasa atau I`tikaf di Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah selama Ramadan.
Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, kepala Presidensi Urusan Dua Masjid Suci mengumumkan bahwa penangguhan pertemuan di dua masjid suci, yang sudah berjalan, akan berlanjut selama bulan suci Ramadan mendatang, Saudi Gazette melaporkan.
Dilansir About Islam (29/03/21), Al-Sudais mengumumkan langkah-langkah tersebut dalam pertemuan tahunan yang diadakan dalam meluncurkan rencana kepresidenan untuk Ramadan tahun ini.
Dalam pertemuan tersebut, Syekh Sudais mengatakan bahwa fokus selama Ramadan adalah menghentikan penyebaran virus corona melalui tindakan pencegahan.
Hal ini termasuk “mengambil vaksin, menjaga jarak fisik dan memakai masker untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para peziarah dan jemaah,” katanya dalam laporan itu.
Kepresidenan “sepenuhnya siap” untuk menerima para peziarah dan jemaah.
“Ma’taf (area untuk mengelilingi Ka’bah) akan diperuntukkan hanya untuk jemaah umrah dan akan ada lima area yang ditentukan di dalam Masjidil Haram dan halaman timurnya untuk melaksanakan salat,” katanya.
“Penerjemah yang bekerja di Masjidil Haram akan memberikan layanan bimbingan dan menerjemahkan pertanyaan kepada ulama yang akan mengeluarkan fatwa (fatwa) dalam 23 bahasa,” tambahnya.
“Juga akan ada penerjemah bahasa isyarat untuk khotbah Jum’at,” kata kepala presiden itu.
Awal bulan ini, otoritas Saudi mengumumkan bahwa Masjid Nabawi di Madinah akan menjadi tuan rumah salat Tarawih selama Ramadan.
Ramadan menjadi bulan dengan banyak berkah. Waktu yang sangat tepat untuk mendapatkan banyak pahala dan pengampunan dari Allah Ta’ala, termasuk melaksanakan puasa dan salat Tarawih. (dzk)









Discussion about this post