Madania.co.id, Inggris- Orang tua dari seorang siswi Muslim London berusia 12 tahun diancam dengan tindakan hukum karena menolak anaknya untuk menggunakan rok pendek/di atas lutut.
“Rasanya seperti penindasan atas apa yang saya yakini,” kata siswi tersebut, Siham Hamud, kepada The Independent. Namun saat ini ia belajar dari rumah karena adanya wabah virus covid-19.
“Saya pikir, mereka seharusnya membiarkan saya memakai seragam sekolah saya ke sekolah,” tambah Hamud.
Siham Hamud adalah seorang siswi di Uxbridge High School, di Hillingdon, London Barat. Dia telah mengenakan rok sepanjang pergelangan kaki ke sekolah selama bertahun-tahun.
Dilansir About Islam (12/01/21), peristiwa ini terjadi pada bulan Desember tahun lalu sebelum kebijakan lockdown diberlakukan.
Setiap hari dia dipulangkan dari sekolah untuk berganti pakaian, dan disuruh kembali dengan mengenakan seragam yang benar (rok pendek), tetapi dia tetap menolak.
“Saya merasa kesal karena saya sudah tidak bisa masuk sekolah selama sebulan, jadi saya harus banyak mengejar pelajaran yang ketinggalan. Dan saya berharap saya bisa pergi ke sekolah seperti biasanya,” tambahnya.
Akibat hal itu Hamud merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan teman-temannya. Sehingga mereka tidak menerima Hamud karena agamanya, dan menurut Hamud itu adalah sebuah kesalahan.
“Saya merasa bingung dan kesal karena saya tidak bisa memakai apa yang saya inginkan untuk agama saya. Saya berharap mereka akan mengubah aturan mereka sehingga para siswi seperti saya dapat mengenakan rok panjang ke sekolah,” tambah Hamud.
Aturan Baru Sekolah
Menurut pejabat sekolah, anak perempuan harus mengenakan celana panjang hitam atau rok lipit hitam pendek dari pemasok seragam resmi, yang menurut pihak keluarga rok tersebut di atas lutut.
Sekolah mengirim surat kepada orang tua Hamud dan mengancam mereka dengan tindakan hukum atas dugaan ketidakhadiran putri mereka pada tanggal 9 Desember.
Sekolah mengatakan, “Ketidakhadiran Hamud dicatat sebagai tindakan melanggar yang dapat mengakibatkan denda, atau tindakan hukum yang diambil terhadap orang dewasa yang memiliki tanggung jawab sebagai orang tua atau pengasuh siswa tersebut sehari-hari.”
“Tindakan hukum bisa dalam bentuk pemberitahuan hukuman atau panggilan ke pengadilan hakim,” tambahnya.
Sekolah menegaskan, “Saya harus meminta Anda mendukung sekolah dan putri Anda dengan memastikan bahwa dia bersekolah dengan seragam sekolah lengkap dengan segera.”
Namun Hamud mengatakan kedua pilihan seragam itu bertentangan dengan keyakinan agama keluarga yang sangat ketat.
Inggris adalah rumah bagi minoritas Muslim yang cukup besar dari hampir 2,7 juta orang.
Ada 400.000 siswa Muslim di sekolah-sekolah Inggris, menurut Dewan Muslim Inggris (MCB).
Ada hampir 90.000 pelajar Muslim yang belajar di institusi pendidikan tinggi. Islam melihat jilbab sebagai kode wajib berpakaian, bukan simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang. (dzk)
Discussion about this post