
Madania.co.id, Jakarta- Bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari. Wakol Presiden RI, KH Ma’ruf Amin mengingatkan masyarakat bahwa Ramadhan tahun 2021 ini masih dalam suasana menekan angka laju penyebaran covid 19. Menurutnya, Aktivitas Ibadah Ramadhan 2021 masih dibatasi. Khususnya yang sifatnya massal, pembatasan aktivitasnya masih akan terus diberlakukan.
“Anjuran MUI dalam tausiyahnya sangat bagus sekali. Nanti perlu disosialisasi. Untuk daerah yag masih tinggi penularan covid, atau zona merah, dianjurkan untuk tarawih sesuai anjuran MUI. Itu dilakukan di rumah-rumah saja untuk menghindari penularan,” ungkapnya dalam acara Tarhib Ramadhan secara daring yang dipusatkan di Masjid Istiqlal Jakarta, Jum’at (9/3) malam.
Wapres menjelaskan, ibadah sunnah utama bulan Ramadhan yakni shalat tarawih. Biasanya, Tambah dia, dikerjakan secara massal dan terbuka secara umum. Namun dalam hal ini, ia menganjurkan agar masyarakat menjalankan bisa dilakukan di rumah saja bersama keluarga dan orang terdekat.
Meski begti, Maruf menegaskan, tidak ada larangan pemerintah terkait pelaksanaan sholat tarawih di masjid umum. Sepanjang protokol kesehatan difungsikan dengan baik. Menurutnya, akan lebih baik jika masyarakat bisa menggunakan rukhsah untuk tidak melakukan shalat tarawih di tempat umum, demi menekan angka penyebaran covid-19.
“Anjuran pemerintah sangat benar sekali, karena tarawih itu sunnah, tadarus sunah, tapi mnejaga diri daripada penularan itu wajib,” imbuhnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh umat muslim yang menjalankan ibadah suci Ramadhan, agar bisa memanfaatkan moment bulan suci ini yang akan segera hadir dengan sebaik-baiknya dan memohon ampunan dan perlindungan dari wabah kepada Allah sebanyak-banyaknya serta berusaha dengan membatasi aktivitas ibadah Ramadhan 2021.
Langan Mudik
Sementara terkait keputusan pelarangan mudik tahun ini, dengan Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI ini menegaskan, pemerintah berdasarkan pada pengalaman tahun lalu dimana peningkatan angka kasus covid-19 terjadi hingga 90% di masa mudik lebaran. Ia berharap masyarakat dalam memahami niat baik pemerintah dalam upaya menekan naiknya kembali angka penyebaran kasus di tahun ini agar kasus covid-19 segera mereda di Indonesia.
“Mari kita jadikan ramadhan untuk memohon ampun kepada Allah karena kita semua menyadari bahwa tidak ada yang tidak berdosa. Karena kita bukan orang yg maksum. Tidak ada kekuatan “Laa hawla wa laa quwwata illa Billah” kecuali kekuatan dengan inayah Allah dan perlindungan Allah,” pungkasnya.
(an)
Discussion about this post