MADANIACOID – Pakar transportasi menganggap rencana subsidi tarif kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek berbasis nomor induk kependudukan (NIK) pada 2025 mungkin tidak akan lebih efektif dibandingkan subsidi yang merata untuk semua pengguna transportasi publik.
Ki Darmaningtyas, Ketua Instran, merekomendasikan agar pemerintah memberikan subsidi transportasi secara menyeluruh kepada semua pengguna KRL tanpa memandang status ekonomi. Ia berpendapat bahwa subsidi yang merata akan lebih bermanfaat karena memberikan akses luas kepada semua kelompok masyarakat, termasuk golongan kurang mampu yang memerlukan tarif terjangkau untuk mobilitas mereka, serta mendorong kelompok mampu untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
“Saya pribadi, lebih suka dan lebih mendukung subsidi transportasi daripada subsidi tepat sasaran. Mengapa? Karena jauh lebih banyak keuntungannya dibandingkan dengan subsidi tepat sasaran,” jelas Darman, Jumat, 30/8/24, dikutip dari Bloomberg Technoz.
Darmaningtyas juga mengingatkan bahwa subsidi berbasis NIK mungkin hanya menguntungkan golongan tertentu dan dapat kontraproduktif terhadap tujuan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan kemacetan. Dia menyarankan agar tarif KRL diperbarui untuk mengurangi subsidi dan meningkatkan kualitas layanan.
Kemenhub telah mengonfirmasi rencana subsidi berbasis NIK pada 2025, tetapi skema ini masih harus dibahas lebih lanjut dengan pemangku kepentingan dan akan diterapkan secara bertahap.
Diskusi publik ini akan dilakukan setelah skema pentarifan selesai dibahas secara internal, dan merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan subsidi nonenergi untuk transportasi umum dalam RAPBN 2025.
(Sumber/Foto : Bloomberg Technoz)
Discussion about this post