Madania.co.id, Bandung, Anggota DPRD Kabupaten Bandung,
H. Uus Firdaus Haerudin, mengakui reses anggota DPRD Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun belum membuahkan hasil maksimal, apalagi tak lama setelah dia dilantik menjadi menjadi anggota DPRD lalu terjadi pandemi covid-19.
Itu, lanjut dia, salah satu penyebab tidak meratanya anggaran sehingga masih ada warga daerah ini yang hidup di rumah tak layak huni (rutilahu)
Dia, mencontohkan, Mak Omih (80) yang tinggal di umah panggung yang gentengnya banyak yang bocor gentengnya.
“Itu harus segera ditindaklanjuti secara signifikan,” kata Uus, seusai, memberikan bantuan berupa makanan, vitamin, masker, dan uang tunai kepada Mak Omih dalam ranvkaian resesnya di Kelurahan Wargamekar, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Jumat (16/7) siang.
Menurut dia, refocusing 12%, mengarah kepada penyelenggaraan pembangunan infrastruktur.
Ia akui, kondisi Mak Omih merupakan salah satu dari sekian banyak warga Kabupaten Bandung yang ia ketahui.
“Bisa saja ada terdapat banyak di wilayah lainnya dan membutuhkan sentuhan pemerintah melalui instansi terkait. Meskipun sebenarnya masalah rutilahu sudah menjadi target prioritas kerja Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna.
Pada reses kali ini, dia mengkritisi anggaran yang digelontorkan Gubernur Jawa Barat, yang katanya sudah mengeluarkan Rp 5 triliun secara global tanpa rincian peruntukkan dan penempatannya.
“Pengeluaran itu semestinya ada ilustrasi penguraian pembiayaan agar bisa diketahui masyarakat, sebab kalau hanya disebutkan secara global bisa saja menimbulkan persepsi negatif masyarakat,” ujar Uus yang didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Mu’minuun, Ustadz M. Zaenal Muhtadin.
Sementara tentang bantuan sosial seperti BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), dia meminta diberikan kepada masyarakat dalam bentuk uang.
Dengan demikian menurut dia, laju perekonomian masyarakat kecil dapat tetap berjalan.
Uus meminta awak media membantu mempublikasikan situasi dan kondisi sebenarnya agar masyarakat mengetahui keadaan sesungguhnya.
Dalam pertemuan dengan sekitar 15 warga dalam resesnys, selain menerima aspirasi untuk perbaikan infrastruktur, bantuan sosial, dan perekonomian masyarakat kecil, dia mendapatkan keluhan dari pemerintah kelurahan setempat soal mobil layanan masyarakat.
“Masalah tersebut akan saya bawa untuk bahan pembahasan, selanjutnya disampaikan kepada instansi terkait. Mudah-mudahan bisa segera ditindaklanjuti,” katanya.(m)
Discussion about this post