Madania.co.id, Bandung – Hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur kawasan Kabupaten Bandung.
Akibatnya longsor dan banjir terjadi di sejumlah titik Kecmatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu.
Sejumlah akses jalan tertimbun material tanah longsor sehingga tidak dapat dilewati kendaraan.
Kejadian tersebut menimpa jalan alternatif Kabupaten Bandung Bandung menuju Kabupaten Cianjur.
Akses jalan ini diperuntukan warga perkebunan yang tinggal di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu baik sebagai akses pendistribusian hasil kebun maupun barang dan sektor penunjangnya seperti pupuk.
Upaya pertama untuk membuka jalur yang tertutup, PT GeoDipa menurunkan alat berat untuk membersihkan material Longsor yang menutupi badan jalan.
“Kejadian alam tentunya tidak bisa kita prediksi kapan akan datang,” kata General Manger PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, Ilen Kardani, di lokasi longsor, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Jumat (16/6).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan jika bencana datang, menurut Ilen, dengan bantuan tenaga dan alat yang kami miliki.
“Seperti yang dapat dilihat, saat ini sedang diturunkan alat berat berupa unit backhoe loader dan manitou serta vacuum truck,” ujarnya.
Selain GeoDipa, Dinas PUPR Kabupaten Bandung, menurut dia, juga turun ke lapangan dengan alat berat berupa heavy loader untuk menormalkan jalur.
“Saya ucapkan terima kasih kepada BPBD, Polsek, dan juga rekan-rekan Perhutani yang saling sinergi dalam evakuasi juga menormalkan jalur yang terputus ini.” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Asep, menuturkan, peristiwa ini terjsdi setelah hujan dengan intensitas mengguyur kawasan tersebut malam sebelumnya, sehingga menyebabkan aliran anak Sungai Ciwidey tertutup.
“Tapi, berkat semua pihak yang terlibat baik GeoDipa, Dinas PUPR, maupun seluruh instansi lainnya, siang ini jalur sudah dapat dilalui kembali” kata Asep.
Selain longsoran, tampak sejumlah material yang menumpuk di sekitar lokasi kejadian, juga diamankan ke tempat yang tidak membahayakan pengguna jalan.
Material tersebut, menurut Asep rencananya akan digunakan untuk kepentingan infrastruktur di titik lain yang dianggap rawan.
Ilen menyebut, sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial kepada warga di sekitar wilayah kerja PLTP Patuha, GeoDipa telah melakukan sejumlah upaya dalam pencegahan kebencanaan.
Salah satunya, lanjut dia pula, dengan membangun tanggul-tanggul di sekitar titik rawan bencana, memasang rambu-rambu kewaspadaan, membentuk masyarakat tanggap bencana, hingga penanaman pohon bersama para penggiat lingkungan.
“Kami sadar bahwa lingkungan kami tidak terlepas dari kejadian alam. Maka dari itu sedini mungkin kami melakukan tindakan preventif yang mudah-mudahan dampaknya sudah dirasakan oleh warga yang hidup berdampingan dengan kami diatas” katanya.(m)
Discussion about this post